Tetap Bugar Selama Puasa, Ini Tips Olahraga Sehat dari Dokter Tirta


Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta membagikan tips olahraga sehat selama bulan Ramadan agar tetap fit tanpa membahayakan kesehatan.

Menurut sosok yang juga merupakan Health Practitioner and Sports Enthusiast itu, yang paling penting adalah menjaga keseimbangan antara ibadah dan olahraga.

“Dalam menyambut puasa Ramadan kan niat kita yang pertama adalah beribadah, mengumpulkan amanah sebaik-baiknya jadi yang benar adalah jangan sampai olahraganya ngambil ibadah malah nomor dua,” kata dr. Tirta kepada Inilah.com di acara HOKA BONDI 9 EXPERIENCE, Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Kapan Waktu Terbaik untuk Berolahraga Saat Puasa?

Tirta menyebutkan beberapa waktu yang direkomendasikan untuk berolahraga selama Ramadan. Pertama, sebelum berbuka puasa, sekitar dua jam sebelum Magrib. 

Waktu ini cocok bagi yang ingin menurunkan berat badan atau melakukan cutting, karena tubuh berada dalam kondisi kadar gula rendah. 

“Sehingga bisa adaptasi ketika kadar gula darah tubuh lagi rendah-rendahnya,” ungkapnya.

Selain itu, setelah sahur juga menjadi waktu yang baik untuk melakukan olehraga. Hal ini bisa dilakukan jika tubuh sudah terbiasa. Namun, dr. Tirta mengingatkan agar tidak berlebihan, karena bisa menyebabkan kelelahan dan berisiko batal puasa.

Berikutnya saat malam atau usai tarawih. Menurut Tirta, olahraga setelah tarawih bisa dilakukan di gym atau tempat olahraga lainnya yang mendukung latihan dengan intensitas yang lebih terkontrol.

Ini adalah pilihan paling aman dan optimal selama bulan Ramadan, karena tubuh sudah mendapatkan asupan energi dari berbuka puasa.

“Itu yang paling proper sebenarnya untuk bulan Ramadan. Jangan lupa untuk penuhi kebutuhan cairan sih, karena rata-rata masalah utamanya dehidrasi,” tegasnya.

Perhatikan Asupan Protein

Selain memperhatikan waktu olahraga, pola makan saat berbuka puasa juga perlu dijaga agar tubuh tetap fit selama Ramadan. 

Menurut Tirta, konsumsi protein tetap harus dalam jumlah normal, sementara asupan karbohidrat sebaiknya dibatasi.

“Jadi ketika berbuka sarannya jangan langsung makan berat, tetapi usahakan batalkan dulu dengan mineral. Misalkan air mineral atau air putih itu sekitar 300ml dan kurma tiga biji, bisa dengan alpukat, apel, pisang,” tuturnya.

Setelah mengonsumsi makanan ringan itu, baru bisa lanjut dengan makanan berat, tetapi dengan porsi karbohidrat yang sedikit.

Anda juga harus memperhatikan asupan makanan lebih banyak protein dan serat agar tubuh tetap bertenaga dan terhindar dari masalah pencernaan seperti GERD serta risiko obesitas.