Thaksin Shinawatra Didapuk Jadi Dewan Penasihat Danantara


Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai investor telah bereaksi negatif terhadap Struktur Nusantara (BPI Danantara) Indonesia. Pasalnya, ada sosok Thaksin Shinawatra yang didapuk sebagai dewan penasihat.

“Investor bereaksi negatif melihat susunan pengurus Danantara yang baru diumumkan, terutama masuknya Thaksin sebagai Dewan penasihat. Padahal Thaksin punya deretan kasus, seperti korupsi dan penghindaran pajak contohnya tahun 2006 saat keluarga Thaksin melepas saham Shin Corp ke Temasek tanpa membayar capital gain tax,” jelas Bhima kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/3/2025).

“Kemudian pada 2008, Thaksin juga terseret kasus pembelian lahan pemerintah di Bangkok. Ketidakpercayaan terhadap Danantara bisa semakin besar,” sambungnya.

Ia juga menyebut tentu hal ini dapat membuat investor menjadi ragu untuk berinvestasi di Danantara.

“Sepertinya ragu. Bursa hari ini turun, itu tanda adanya ketidakpercayaan,” tandasnya.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Rosan Roeslani resmi mengumumkan Struktur Keanggotaan Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Indonesia. Pengumuman tersebut berlangsung di Financial Hall Jakarta, Gedung Graha CIMB Niaga, Senayan, Jakarta Pusat.

“Pada kesempatan ini kami mewakili Danantara menyampaikan susunan tim,” kata Rosan dalam konferensi pers.

Rosan mengatakan Danantara merupakan salah satu lembaga yang menjadi Arahan Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menyebut lembaga ini harus dikelola secara transparan, akuntabel, integritas dan memiliki rekam jejak yang baik.

“Satu Arah Presiden adalah Danatara yang harus dilaksanakan dengan tata kelola (GCG), transparansi, akuntabilitas, integritas dan rekam jejak yang baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rosan mengatakan Danantara merupakan lembaga investasi negara yang sangat besar. Dan tentunya ini diperlukan orang-orang yang tidak hanya mempunyai kapabilitas, tetapi juga memiliki integritas.

Duduk dalam Board of Danantara adalah Rosan Roeslani sebagai Kepala Badan/Chief Executive Officer (CEO), Dony Oskaria Chief Operational Officer (COO), dan Chief Investment Officer (CIO) diisi oleh Pandu Sjahrir.

Adapun duduk sebagai dewan pengawas Erick Thohir, Muliaman Hadad, menko dan Mensetneg. Di Dewan Pengarah Danantara, mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Ditunjuk sebagai Dewan Penasihat adalah Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, F. Chapman Taylor dan Thaksin Shinawatra.