THR Kripto, Tren Baru Lebaran 2025 yang Makin Dilirik


Menyambut Hari Raya Idulfitri 2025, PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia, memperkenalkan cara baru membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) melalui fitur Send atau Kirim dalam bentuk aset crypto. Inovasi ini diharapkan dapat menambah makna dan nilai jangka panjang dalam tradisi berbagi THR.

Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, menjelaskan bahwa fitur ini hadir untuk menjawab kebutuhan generasi digital dalam merayakan hari raya dengan cara yang lebih modern dan edukatif. 

“Momen membagikan THR lebaran menjadi hal yang spesial saat perayaan hari raya. Untuk itu kami menghadirkan cara baru mengirimkan THR dalam bentuk aset crypto melalui fitur Send atau Kirim yang ada di aplikasi PINTU dan bisa menyertakan kartu ucapan dengan tema Idulfitri, THR, atau dipersonalisasi sesuai keinginan pengirim,” ujar Iskandar dalam siaran persnya, Senin (24/3).

Cara Kirim THR Crypto di PINTU

Pengguna hanya perlu membuka dompet (wallet) crypto di aplikasi PINTU, memilih aset crypto yang ingin dikirim, mengetuk fitur Kirim, memasukkan username pengguna PINTU yang dituju, lalu menentukan nominal yang ingin dibagikan. Setelah itu, pengirim dapat menambahkan kartu ucapan digital bertema Idulfitri atau pesan yang telah dipersonalisasi.

WhatsApp Image 2025-03-24 at 1.21.22 PM.jpeg

Fitur ini hanya berlaku antar sesama pengguna aplikasi PINTU dan tidak dikenakan biaya kirim blockchain (gratis).

Program “Ultimate Trading Quest” Beri THR Hingga Rp300.000

Selain fitur pengiriman THR crypto, PINTU juga menghadirkan program spesial Idulfitri bertajuk Ultimate Trading Quest: Trading Hasilin Rezeki (THR). Program ini memungkinkan pengguna baru mendapatkan THR hingga Rp300.000 hanya dengan membeli aset crypto pertama mereka di aplikasi PINTU.

Program ini berlangsung dari 17 hingga 31 Maret 2025, terbuka untuk seluruh pengguna baru.

“THR dalam bentuk crypto ini bisa menjadi hadiah investasi jangka panjang yang berpotensi bernilai lebih di masa depan. Kami harap fitur ini dapat mendorong adopsi aset crypto di Indonesia serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi digital,” tambah Iskandar.

Peningkatan Kesadaran Kripto di Indonesia

Menurut survei yang dilakukan oleh Consensys dan YouGov pada 2024 terhadap 1.041 responden di Indonesia berusia 18–65 tahun, 90% responden sudah familiar dengan aset crypto, namun 63% di antaranya masih belum memahami konsep mata uang crypto secara menyeluruh.

Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri kripto di Tanah Air.

“Ini menjadi tantangan bersama bagi pelaku industri crypto di Indonesia untuk mendorong adopsi sambil terus mengedukasi tentang aset crypto dan blockchain. Ke depan kami akan terus menghadirkan fitur inovatif dan program edukatif yang dapat menjawab berbagai tantangan yang ada di industri crypto dalam negeri,” tutup Iskandar.