Market

TICMI bakal Ajari KPK dan PPATK Soal Mekanisme Saham hingga e-IPO

The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) bakal menyelenggarakan pelatihan pasar modal kepada para pihak di instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada tahun 2023. TICMI berperan sebagai pusat referensi, edukasi, dan sertifikasi pasar modal Indonesia.

TICMI adalah anak perusahaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Kepada awak media di Jakarta, Rabu (25/1/2023), Direktur Utama TICMI Mety Yusantiati mengatakan, pihaknya akan memberikan pengetahuan dan informasi mengenai mekanisme perdagangan saham, reksa dana, e-IPO, perlindungan investor di pasar modal, hingga saham syariah.

Bersamaan dengan itu, TICMI akan membuat modul secara custom yang bertujuan supaya semua pihak di luar industri pasar modal dapat memahami dengan lebih mudah, termasuk para pihak dari kedua lembaga tersebut.

Dia menjelaskan berbagai program pelatihan kepada aparat penegak hukum ini didasari oleh maraknya kejahatan di industri pasar modal yang terjadi pada akhir-akhir ini.

“Karena banyak kasus akhir ini. Jadi, kita SRO dan OJK dipanggil penegak hukum untuk memberikan keterangan. Sehingga kita berpikir, daripada kita ngasih tahu dari nol lagi, kita berinisiatif untuk semua penegak hukum kita berikan edukasi ini,” ujar Mety.

Dalam kesempatan ini, TICMI memberikan pelatihan kepada para aparat penegak hukum dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, khususnya Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus).

Sebelumnya, pelatihan juga telah diberikan kepada para aparat penegak hukum lainnya, diantaranya Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) pada 2021 dan 2022, serta Kejaksaan RI pada 2022.

Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffery Hendrik menyampaikan kegiatan pelatihan pasar modal kepada aparat penegak hukum di Indonesia akan dilakukan secara berkala.

“Dalam pelatihan ini kita tidak bicara kasus per kasus, tetapi kita melakukan pelatihan sharing secara umum tentang produk, mekanisme dan lainnya untuk meningkatkan kapasitas kedua belah pihak,” imbuh Jeffery.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button