Hangout

Tidak Hanya Prokes, Masyarakat Juga Harus Hidup Sehat untuk Tangkal Varian Omicron

Pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir membuat masyarakat tetap harus waspada terlebih dengan adanya varian baru COVID-19 yang bernama Omicron.

Hal yang paling penting dari  semua itu adalah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang meliputi 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) menjadi pelengkap dari prokes di masa pandemi COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat juga harus rajin bergerak dan menjalankan gaya hidup sehat.

“Awalnya, GERMAS menjadi gerakan sehari-hari untuk mencegah penyakit tidak menular, tapi, pada saat pandemi COVID, selain prokes, GERMAS menjadi pelengkap dan ini adalah momennya untuk digaungkan,” kata Direktur dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, pada jumpa pers virtual, ditulis pada Rabu, (08/12/2021).

Masih menurutnya, masyarakat juga bisa menjalankan beberapa cara untuk meningkatkan imun dengan rajin bergerak yaitu olahraga teratur, istirahat teratur, stress yang terkontrol, serta hidup sehat, kemudian menjaga kebersihan lingkungan.

Lebih lanjut, dr. Imran mengatakan, GERMAS memiliki dampak jangka pendek dan panjang terutama di masa pandemi yang sudah berlalu dua tahun belakangan ini.

Untuk efek jangka pendek, dengan mulai tekun dan disiplin menerapkan gaya hidup sehat, dapat berdampak pada pemutusan rantai penularan COVID-19 karena tubuh sehat dan imun terjaga.

Sementara, untuk dampak jangka panjang, diharapkan dapat mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi, serta meningkatkan kualitas hidup.

Untuk itu, dr. Imran mengatakan, penting bagi orang tua, pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk aktif memberikan kesadaran kepada generasi muda agar mau mulai menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat, seimbang dan bergizi.

“Remaja saat ini akan menjadi pemimpin bangsa di bonus demografi. Mereka yang berada di usia produktif itu akan besar sekali. Kalau penduduknya tidak produktif dan berkualitas, nanti akan minus. Intervensinya harus dimulai dari sekarang, mulai dari gizi dan kesehatan,” ujarnya.

Untuk peningkatan pemahaman akan makanan bergizi seimbang, dr. Imran mengatakan, orang tua bisa mengenalkan pedoman “Isi Piringku” dari Kemenkes.

Adapun aturan pembagian makanan dalam “Isi Piringku” adalah 1/2 porsi piring makan terdiri dari sayur dan buah-buahan yang beragam jenis dan warna.

Lebih lanjut, 1/3 dari 1/2 porsinya di isi dengan buah-buahan, dan 2/3 dari 1/2 porsinya di isi sayuran.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button