Aktivis Muda sekaligus Presiden Gen Z, Rian Fahardhi menyatakan tidak semua kelompok milenial dan Gen Z menyukai gimmick para elite politik seperti joget-joget. Sebab masih ada sebagian dari kelompok milenial dan Gen Z yang memiliki pemahaman soal politik sehingga tidak terlena dengan gimmick tersebut.
“Mungkin separuhnya iya itu tidak bisa disangkal, tapi ada lapisan-lapisan yang hari ini sudah mulai muncul generasi yang memulai kembali ke akar, generasi yang mulai membaca, mulai mempelajari idealisme dulu,” terang Rian secara virtual dalam diskusi Para Syndicate bertajuk ‘Ilusi Pemilu dan Demokrasi: Berpolitik, Bernegara, Berkonstitusi’, Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, sebagian kelompok anak muda yang memilih mencari tahu latar belakang dari isu nantinya akan menjadi generasi penentu Indonesia ke depan.
“Artinya fenomena ini terjadi secara belakangan ini. Saya mau bilang bahwa generasi yang hari ini muncul kelak akan menjadi generasi Pi, secara singkat generasi pengubah Indonesia,” lanjutnya.
Ia mengaku tentu generasinya hari ini terlahir akibat adanya situasi-situasi kritis. Rian pun mencontohkan seperti halnya para aktivis 98 yang memiliki panggung tersendiri di mata publik. Sebab mereka sudah banyak dikenal menjadi kelompok yang kritis dengan pemerintahan saat itu.
“Generasi saya terbentuk, pertama karena situasi pandemi. Artinya kekeliruan ini harus diluruskan bahwa generasi saya masih erat kaitannya dengan situasi-situasi yang terjadi,” ujarnya.
Namun, Rian masih bisa membanggakan generasinya yang bisa membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun ke lapangan. Dia mencontohkan soal adanya berita viral soal keluhan seorang anak muda terkait jalan di Lampung yang rusak.
“Lalu diperbaiki secara langsung. Artinya ketika anak muda hari ini paham kekuatan mereka ada di sosial media dan tahu cara menggerakkan itu, generasi saya tidak akan mungkin disepelekan sampai hari ini,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa Gen Z atau generasi muda saat ini, tidak hanya menjadi pelaku tren melainkan turut membangkitkan kesadaran baru akan berbagai fenomena yang terjadi hari ini.
“Dan generasi hari ini akan kembali ke akar seperti bagaimana hari-hari atau bahkan tahun-tahun, dimana kita merasakan bagaimana Indonesia benar-benar menguasai dunia,” pungkasnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar