Market

Tiga Saham Disuguhkan di Tengah Volatilitas IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi kedua perdagangan Senin (31/1/2022) bakal variatif alias volatile. Pelaku pasar merespons data Indeks PMI China yang melambat dan menanti rilis inflasi Indonesia untuk Januari 2022. Tiga saham jadi rekomendasi sebagai bahan pertimbangan.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini IHSG menguat 0,04% ke level 6.648.42. Investor asing pada perdagangan hari ini  tercatat melakukan net sell hingga Rp82.12 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sedangkan 5 saham yang ramai asing jual adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS siang ini melemah ke level 14.398 dari hari sebelumnya di level 14,385. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) ditutup turun ke level 6.537% dari 6.546% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG mengawali awal pekan ini dengan menguat tipis pada penutupan perdagangan sesi pertama setelah bergerak volatile dan sempat bergerak negatif pada pertengahan sesi.

“Sementara itu bursa regional Asia lainnya hari ini banyak yang tutup menjelang tahun baru China esok hari,” katanya dalam riset yang rilis Senin (31/1/2022) siang.

Indeks PMI China dan Inflasi RI

Pergerakan IHSG yang masih cenderung volatile, katanya, sepertinya karena dipengaruhi sentimen yang masih cenderung bersifat negatif baik dari domestik maupun eksternal.

“Sentimen negatif dari eksternal datang dari angka aktivitas manufaktur China yang terlihat melambat di bulan Januari,” ujarnya.

Indeks PMI China di bulan Januari 2022 tercatat berada di angka 50,1. Angka ini turun dari bulan Desember 2021 di angka 50,3. “Perlambatan tersebut terpengaruh oleh langkah pengetatan China dalam upaya meredam penyebaran virus Covid-19,” ungkap Hendry.

Sementara dari dalam negeri, menurut Hendry, angka inflasi Januari 2022 akan menjadi perhatian pasar. BI memperkirakan inflasi Januari 2022 akan berada di level 0,53% mom atau turun dari inflasi di bulan Desember 2021 yang berada di level 0,57% mom.

Berdasarkan kondisi tersebut, dia memperkirakan, IHSG masih cenderung bergerak volatile pada sesi kedua. “Perkiraan level support-resistance akan berada di antara level 6.637-6.680,” ungkap Hendry.

Saham-saham Pilihan untuk Sesi Kedua

Di atas semua itu, Hendry menyodorkan tiga saham pilihan sebagai bahan pertimbangan pamodal di sesi kedua perdagangan.

  1. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

“Saham BUKA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika BUKA mampu terus bergerak di atas level support kritikal 332,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 332 dan resistance di 394. Rekomendasi speculative buy untuk BUKA di level 344-348.

  1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

“Saham AALI kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika AALI mampu terus bergerak di atas level support kritikal 10.000,” ucapnya.

Secara teknikal, support berada di 10.000 dan resistance 10.700. Rekomendasi speculative buy untuk AALI di level 10.050-10.125.

  1. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

“Saham EMTK kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika EMTK mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.730,” ujarnya.

Secara teknikal, support EMTK berada di 1.730 dan resistance 1.980. Rekomendasi speculative buy untuk EMTK di level 1.760-1.790.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button