Market

Tiga Saham Disuguhkan saat IHSG Terjebak dalam Tren ‘Bearish’

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi kedua Rabu (26/1/2022) masih berpeluang melemah. Menurut analis, indeks terjebak dalam tren bearish secara teknikal. Meski begitu, tiga saham disodorkan sebagai bahan pertimbangan para pelaku pasar. Apa saja?

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini IHSG ditutup melemah 0,19% ke level 6.556. Investor asing tercatat melakukan net sell hingga Rp107,21 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sedangkan 5 saham yang ramai dijual asing adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS siang ini ditutup stagnan di level 14.350. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) ditutup stagnan di level 6.492%.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG terlihat ditutup melemah tipis setelah melewati perdagangan sesi pertama dengan volatilitas tinggi. IHSG bergerak di antara zona positif dan negatif secara bergantian.

“Pada akhirnya tekanan jual investor asing pada perdagangan sesi pertama membuat IHSG kembali ditutup melemah,” katanya dalam riset yang dirilis di Jakarta, Rabu (26/1/2022) siang.

Sementara itu, Bursa Regional Asia lainnya terlihat bergerak cenderung melemah dengan Nikkei, Hang Seng dan Kospi masih bergerak melemah sedangkan Shanghai bergerak menguat. “Investor di benua Asia terlihat masih bersikap hati-hati dalam menanti hasil pertemuan dua hari The Fed yang baru akan rilis malam ini,” papar Hendry.

Sejauh ini, lanjut dia, The Fed diprediksi akan memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuannya mulai pada bulan Maret nanti.

Pasar saham dunia, kata dia, juga terlihat masih cenderung tertekan oleh sentiment negatif dari IMF yang memutuskan untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 5,9% di tahun 2021 menjadi 4,4% di tahun 2022. “IMF masih melihat masih adanya dampak negatif dari kondisi pandemi Covid-19,” katanya.

Secara teknikal, IHSG juga terlihat masih membentuk bearish candle yang membuatnya masih cenderung terjebak dalam tren bearish. Sebab, IHSG masih terlihat bergerak di bawah level resistance kritikal 6.626.

“IHSG kami perkirakan masih akan cenderung melemah pada sesi kedua nanti dengan potensi level support kami perkirakan akan berada di level 6.534,” imbuhnya.

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, Hendry menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan bagi para pelaku pasar di sesi kedua perdagagnan hari ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

“Saham PTBA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 2.770,” ujarnya.

Secara teknikal, support saham ini berada di 2.770 dan resistance 3.000. Rekomendasi speculative buy untuk untuk saham PTBA di level 2.830-2.850.

  1. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)

“Saham SILO kami perkirakan berpeluang untuk mengalami technical rebound terutama jika SILO mampu terus bergerak di atas level support kritikal 7.500,” tuturnya.

Secara teknikal, support saham ini berada di 7.500 dan resistance 8.500. Rekomendasi speculative buy untuk SILO di level 7.800-7.900.

  1. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

“Saham MAPI kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 725,” ungkap Hendry.

Secara teknikal, support saham ini berada di 725 dan resistance 800. Rekomendasi speculative buy untuk saham MAPI di level 740-755.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button