Market

Tiga Saham Tersaji saat Sentimen Inflasi AS Batasi Penguatan IHSG

Pada sesi kedua perdagangan Rabu (13/4/2022), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas dalam kisaran 7.216-7.263. Indeks mendapat sentimen negatif dari inflasi AS yang melambung.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini IHSG tutup menguat 0,32% ke level 7,237.80. Investor asing tercatat melakukan net buy hingga Rp352.73 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Sedangkan 5 saham yang ramai asing jual adalah PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS siang ini tutup menguat ke level 14.359 ketimbang hari sebelumnya di level 14.360. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) berakhir naik ke level 6.998% dari 6.972% pada hari sebelumnya.

Sentimen Negatif Inflasi AS yang Melambung

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini terlihat berhasil tutup menguat setelah konsisten berada di area positif sepanjang perdagangannya.

“Penguatan IHSG kali ini tampaknya ditopang oleh aksi beli bersih investor asing yang mencapai Rp491,69 miliar di seluruh pasar,” katanya dalam riset yang rilis di Jakarta, Rabu (13/4/2022) siang.

Padahal, kata dia, pasar dibayang-bayangi sentimen negatif dari inflasi AS yang kembali melonjak melebihi ekspektasi pada rilis semalam. Inflasi AS di bulan Maret berdasarkan data yang dirilis semalam berada di level 8,5% secara tahunan atau year on year (yoy).

“Hal ini sedikit di atas level consensus Dow Jones yang berada di level 8,4% yoy, namun angka actual inflasi tersebut merupakan yang tertinggi sejak Desember 1981,” ujarnya.

Tren inflasi tinggi yang sudah terlihat di beberapa negara ini tampaknya juga akan terlihat di Indonesia di mana BI memperkirakan inflasi tahunan April 2022 bisa mencapai 3,2% yoy.

“Jika angka tersebut tercapai maka akan menjadi yang tertinggi sejak November 2018,” ucap Hendry.

Mengacu pada masih adanya ancaman tsunami inflasi tersebut, ia memperkirakan IHSG berpeluang untuk membatasi penguatannya pada perdagangan sesi kedua. “IHSG di sesi kedua ini kami perkirakan akan cenderung bergerak di kisaran support-resistance 7.216-7.263,” ungkap dia.

Tiga Saham Pilihan di Sesi Kedua

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham sesi kedua hari ini. Saham-saham tersebut adalah:

Pertama, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). “Kami perkirakan saham ini berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika ITMG mampu terus bergerak diatas level support kritikal 26.975,” ujarnya.

Secara teknikal, support berada di 26.975 dan resistance 29.650. Rekomendasi speculative buy untuk ITMG di level 27.650-27.975.

Kedua, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL). “Saham EXCL kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika EXCL mampu terus bergerak di atas level support kritikal 2.640,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 2.640 dan resistance di 2.950. Rekomendasi speculative buy untuk EXCL di level 2.700-2.760.

Ketiga, saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR). “Saham JSMR kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 3.700,” ucapnya.

Secara teknikal, support berada di 3.700 dan resistance di 3.890. Rekomendasi speculative buy untuk saham JSMR di level 3.720-3.750.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button