Tim pencak silat Indonesia, yang diperkuat oleh 78 atlet, memasang target ambisius untuk menjadi juara umum dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 18-22 Desember 2024.
Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Benny Sumarsono, menegaskan tekad Indonesia untuk mengukir prestasi maksimal. “Kita tidak mau emas banyak, yang penting juara umum,” ujar Benny dalam acara makan malam menyambut kontingen, Selasa (17/12).
Persiapan Maksimal untuk Prestasi Global
Sebagai bagian dari persiapan, para atlet Indonesia telah menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) selama tiga bulan di Padepokan Pencak Silat. “Insya Allah mereka sudah siap dan akan memberikan yang terbaik untuk pencak silat,” tambah Benny.
Selain 78 atlet yang akan bertanding, Indonesia juga membawa 115 atlet untuk menampilkan atraksi pencak silat sebagai bagian dari promosi seni bela diri ini di pentas dunia. Kejuaraan ini diikuti oleh 1.100 atlet dari 55 negara, menjadikannya ajang yang bergengsi untuk menunjukkan keunggulan pencak silat Indonesia.
Misi Pencak Silat Menuju Olimpiade
Kejuaraan dunia kali ini juga menjadi momen penting dalam upaya mempromosikan pencak silat agar diakui sebagai cabang olahraga oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menyebut pencak silat sebagai kebanggaan nasional yang layak mendapat perhatian dunia. “Pencak silat bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga kebanggaan nasional. Kita mau pencak silat bisa seperti judo atau taekwondo, olahraga nasional yang menjadi bagian dari olahraga dunia,” ujar Okto.
Atraksi Pencak Silat dalam Pembukaan Kejuaraan Dunia
Upacara pembukaan kejuaraan akan digelar pada Rabu (18/12) waktu setempat. Acara ini akan menampilkan atraksi pencak silat Indonesia sebagai bentuk promosi seni bela diri tradisional Tanah Air.
Dengan semangat juara dan persiapan matang, Indonesia bertekad mempertegas posisinya sebagai negara penguasa pencak silat di pentas dunia. Perjuangan ini tidak hanya bertujuan untuk meraih medali, tetapi juga untuk mengangkat pencak silat sebagai warisan budaya yang layak mendapat pengakuan global.