Market

Ini Profil Perusahaan Penimbun 1,1 Juta Kg Migor

Nama PT Salim Ivomas Pratama Tbk disorot setelah Tim Satgas Pangan Sumatera Utara mendapati 1,1 juta kilogram minyak goreng (migor) di gudang milik anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk tersebut di wilayah Deli Serdang.

Perseroan dengan kode saham SIMP tersebut merupakan salah satu grup agribisnis terbesar yang terdiversifikasi serta terintegrasi secara vertikal di Indonesia.

Dalam situs resminya disebutkan bahwa kegiatan utama Grup SIMP meliputi seluruh mata rantai pasokan. SIMP juga memiliki Divisi Perkebunan, Divisi Minyak & Lemak Nabati, dan Riset & Pengembangan.

Bisnis SIMP meliputi dari penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi serta pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening.

Sebagai grup agribisnis yang terdiversifikasi, Grup SIMP juga melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet, dan tanaman lainnya. Grup SIMP termasuk perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar serta salah satu pemimpin pasar minyak goreng, margarin dan shortening bermerek di Indonesia.

Grup SIMP mengelola kegiatan usaha melalui dua divisi bisnis, yakni Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati.

Produk-produk minyak goreng bermerek Grup SIMP dipasarkan dengan brand Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, dan Happy. Sedangkan produk margarin dan shortening bermerek dikemas dan dipasarkan dengan brand Palmia, Royal Palmia dan Amanda.

Sebanyak 72 persen saham SIMP dipegang oleh Indofood Agre Resources Ltd, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memegang 6,55 persen saham SIMP, 19,46 persen saham dipegang oleh publik, dan 1,99 persen saham treasury.

Bisnis mencatat pendapatan SIMP dari pos penjualan minyak goreng dan nabati atas kontrak kepada pelanggan sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp11,66 triliun. Dari total penjualan tersebut, pendapatan terbesar diperoleh dari penjualan di dalam negeri senilai Rp9,31 triliun, sedangkan ekspor senilai Rp2,35 triliun.

SIMP turut mendistribusikan minyak goreng ke entitas usaha di bawah Grup Indofood.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indomarco Adi Prima merupakan pelanggan terbesar dengan penjualan kumulatif individual masing-masing lebih dari 10 persen terhadap total penjualan Penjualan minyak dan lemak nabati ke ICBP sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp2,02 triliun.

Sementara itu, untuk penjualan ke Indomarco Adi Prima Rp1,75 triliun. Indomarco Adi Prima merupakan salah satu anak usaha INDF yang bergerak di bidang distribusi atau distributor dari produk konsumer. Perusahaan ini juga merupakan distributor bagi PT Indomarco Prismatama, perusahaan pengelola jaringan ritel Indomaret.

SIMP telah mengklarifikasi soal temuan 1,1 juta kilogram di Deli Serdang. Dalam keterangan resmi manajemen SIMP disebutkan bahwa minyak goreng tersebut merupakan pesanan dan siap didistribusikan ke pelanggan dalam beberapa hari ke depan.

“Semua stok yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan,” kata manajemen.

Manajemen SIMP menjelaskan pabrik minyak goreng tersebut memprioritaskan pemenuhan kebutuhan minyak goreng untuk pabrik mi instan grup perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Deli Serdang. Hal ini, katanya, demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik.

Migor Salim

Pada Jumat lalu (18/2/2022), Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatra Utara menemukan sekitar 1,1 juta kilogram produk minyak goreng kemasan tertumpuk dalam gudang suatu produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tumpukan minyak goreng tersebut ditemukan tatkala kelangkaan minyak goreng subsidi seharga Rp14.000 terjadi di berbagai pasar tradisional maupun retail modern. Saat ini, kebanyakan minyak goreng yang beredar cenderung dipatok dengan harga lama atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara juga telah menelusuri dugaan penimbunan produk minyak goreng sehingga menyebabkan kelangkaan di tengah masyarakat. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi, pihaknya turut bergabung dalam Satgas Pangan untuk menelusuri praktik-praktik curang yang menyebabkan minyak goreng langka.

Direktur Reskrimsus Polda Sumatera Utara Komisaris Besar John Charles Edison Nababan mengatakan pihaknya tengah mendalami temuan tersebut. “Pada Senin (21/2/2022) mendatang penyidik akan mengundang pemilik gudang untuk memberikan klarifikasi,” ucapnya seraya menyebut bahwa jika ada indikasi pelanggaran hukum, akan langsung diproses.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button