Timnas Putri Indonesia Siap Ladeni Singapura di Semifinal Piala AFF 2024


Timnas sepak bola putri Indonesia berbekal kemenangan dan motivasi tinggi menghadapi Singapura di semifinal Piala AFF 2024. Laga penting ini akan berlangsung di Stadion National Laos, Vientiane, pada Senin (2/12/2024) pukul 19.30 WIB. Indonesia hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan tiket ke final sekaligus lolos ke Kejuaraan AFF Putri 2024.

Bekal Kemenangan dan Rekor Positif

Pertemuan ini menjadi ulangan duel terakhir kedua tim pada Mei lalu di Jakarta, di mana Indonesia menang telak 5-1. Saat itu, gol Garuda Pertiwi dicetak oleh Marsela Awi (2 gol), Claudia Scheunemann (2 gol), dan Reva Oktaviani. Namun, dalam laga kali ini, Marsela tidak masuk skuad, sehingga Claudia dan Reva menjadi tumpuan utama serangan Indonesia.

Secara historis, Indonesia unggul dalam rekor pertemuan dengan lima kemenangan dari sembilan laga melawan Singapura, dua hasil imbang, dan dua kekalahan. Meski demikian, Pelatih Indonesia, Satoru Mochizuki, mengingatkan bahwa laga semifinal ini akan berbeda.

“Kami harus fokus pada pertandingan nanti. Singapura sudah semakin kuat, begitu juga dengan kami. Kemenangan sebelumnya hanya menjadi motivasi, tetapi kami tetap harus bekerja keras,” ujar Mochizuki.

Keuntungan Waktu Istirahat dan Evaluasi Strategi

Indonesia memiliki keunggulan dengan waktu istirahat lebih panjang setelah terakhir kali bermain pada 26 November, sedangkan Singapura baru menyelesaikan laga melawan Laos pada 29 November. Selama waktu luang, skuad Garuda Pertiwi memanfaatkan momen untuk mengevaluasi performa sebelumnya dan menganalisis permainan Singapura.

“Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik. Kami percaya pada arahan pelatih dan kemampuan tim,” kata kapten Indonesia, Viny Silfianus.

Singapura Datang Tanpa Kekuatan Penuh

Meski optimistis, Singapura tidak tampil dengan skuad terbaiknya. Beberapa pemain kunci, seperti Zu’risqha, Dorcas Chu, dan Danelle Tan, absen karena cedera atau komitmen lain. Namun, skuad Singapura masih diperkuat pemain muda berbakat seperti Jasmine Zaharin dari IMG Academy di Amerika Serikat.

Pelatih Singapura, Karim Bencherifa, yakin timnya bisa memberikan perlawanan meski Indonesia memiliki keunggulan statistik. “Kami tahu apa yang dipertaruhkan. Indonesia adalah tim kuat, tetapi kami telah membangun performa solid selama babak grup,” ujarnya.

Diaspora Jadi Kunci, Pemain Lokal Tetap Penting

Baik Indonesia maupun Singapura sama-sama memanfaatkan pemain diaspora. Indonesia memiliki nama-nama seperti Claudia Scheunemann, Sydney Hopper, dan Estella Loupatty. Namun, Mochizuki menekankan pentingnya keseimbangan antara pemain diaspora dan pemain lokal untuk membangun tim yang solid.

“Kami bertujuan memenangkan turnamen ini, tetapi juga mempersiapkan tim untuk jangka panjang. Semua pemain bersaing untuk tempat di skuad, dan itu hal yang positif,” kata Mochizuki.