News

Tingkatkan Ekspor, Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Bank dan Pemda

Senin, 12 Sep 2022 – 18:13 WIB

bea cukai inilah.com

Mungkin anda suka

Bea Cukai Ambon dan Bea Cukai Yogyakarta merangkul pihak perbankan nasional dan pemerintah daerah untuk melakukan asistensi kepada pelaku UMKM

Peningkatan ekspor saat ini telah menjadi salah satu strategi pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Mendukung hal tersebut, Bea Cukai, sebagai instansi pemerintah yang mengemban fungsi sebagai industrial assistance dan trade facilitator, terus berupaya memperkuat sinergi dengan berbagai pihak untuk membawa usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) mengembangkan sayap ke dalam jaringan perdagangan internasional.

Unit-unit vertikal Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Bea Cukai Ambon dan Bea Cukai Yogyakarta merangkul pihak perbankan nasional dan pemerintah daerah untuk melakukan asistensi kepada pelaku UMKM agar dapat melaksanakan ekspor.

Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, R. Teddy Laksmana, pada Senin (12/9/2022) mengatakan Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon, yang merupakan tim bentukan hasil inisiasi Bea Cukai Ambon dalam upaya pengembangan UMKM berorientasi ekspor, telah aktif menjalin sinergi dengan perbankan dan pemerintah daerah.

“Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon, bersama dengan beberapa instansi lainnya, seperti OJK Maluku, BPS Maluku, BKIPM Maluku, Perusahaan Daerah Panca Karya, Pelindo, KSOP Ambon, Bank Indonesia Ambon, dan dinas provinsi terkait telah melaksanakan beberapa pertemuan untuk menyatukan komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku dan mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil untuk pelaksanaan direct call ekspor,” ujarnya.

Beberapa bahasan yang mengemuka dalam pertemuan tersebut adalah penggalian potensi ekspor komoditas daerah, yaitu dengan pengumpulan data tangkapan ikan di Provinsi Maluku dan penyusunan rencana business matching antara para pengusaha ikan di Dobo dengan calon eksportir guna tercapainya pelaksanaan direct ekspor.

“Terakhir, pada tanggal 8 September 2022 Bea Cukai Ambon juga telah menghadiri focus grup discussion (FGD) yang membahas konsolidasi data UMKM binaan dan pencanangan komitmen bersama untuk pembentukan Tim Pengembangan UMKM di Provinsi Maluku, bersama Bank Indonesia Provinsi Maluku dan pemerintah daerah setempat,” tambah Teddy.

Selain itu, menurut Teddy pihaknya juga telah menerima kunjungan Kepala BNI Cabang Ambon Friedson WNK yang menjadi wujud kesiapan kedua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam membantu UMKM agar dapat ekspor langsung dari Maluku.

“Harapannya lewat kolaborasi dengan pihak perbankan, kami bisa menghasilkan UMKM-UMKM yang dapat mengekspor hasil produksinya ke luar negeri dari bumi Maluku,” katanya.

Koordinasi dan kolaborasi percepatan ekspor juga dilaksanakan Bea Cukai Yogyakarta melalui jalinan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Dalam pertemuan antara Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto dan Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana, kedua pihak mengkoordinasikan potensi investasi daerah di Kabupaten Kulon Progo.

“Kami membawa misi dari Kementerian Keuangan, yaitu selain melakukan pengawasan lalu lintas barang eksporimpor, Bea Cukai Yogyakarta juga mendukung investasi sebagai motor utama pergerakan ekspor yang merupakan sumber utama devisa negara,” papar Eko.

Ia menjelaskan di tahun 2021, DIY menyumbang Rp8 triliun devisa negara dan saat ini potensi investasi nasional sebesar Rp1.200 triliun baru terealisasi sekitar 52 persen, “Untuk itu, kami berharap potensi investasi, lahan, dan keunggulan daerah dan masyarakat Kulon Progo dapat dipromosikan untuk menarik investor. Mengingat saat ini, sarana prasarana dan SDM yang mendukung investasi telah tersedia, seperti adanya Bandara YIA yang diharapkan dapat turut menjadi daya tarik untuk investor”.

Dalam pertemuan tersebut pula, Pemkab Kulon Progo menyampaikan beberapa hal terkait kondisi terkini, potensi dan kendala investasi, bandara YIA yang dapat mendukung distribusi keluar masuk barang ekspor dan impor, dan kondisi industri di Kulon Progo yang mayoritas masih home industry yang belum mengarah ke manufaktur.

“Dengan pertemuan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan lebih optimal dalam menciptakan banyak investasi untuk mendukung ekonomi,” pungkas Eko. [adv]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button