Kanal

Semangat Bawa Produk Lokal ke Pasar Internasional, Bea Cukai Asistensi UMKM Bandung

Gelaran UMKM Week 2023 dimaknai Bea Cukai Bandung sebagai kesempatan untuk mengasistensi para pelaku UMKM di wilayah Bandung untuk dapat mengekspor produknya.

Hal itu diwujudkan melalui kunjungan Bea Cukai Bandung ke tujuh pelaku UMKM berpotensi ekspor.

“Kehadiran Bea Cukai dalam kegiatan asistensi ekspor UMKM ini ialah untuk menyampaikan hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan ekspor hingga membahas kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya ke pasar internasional,” ujar Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bandung, Eri Prihantari, Senin (21/08/2023).

Eri menyebutkan pihaknya proaktif sambangi UMKM yang bergerak di industri fashion dan kerajinan tangan, seperti RASY Atelier, yang barang produksinya berupa pakaian (dress), dan Nazzdezzan Rajut Handmade yang merupakan UMKM penghasil kerajinan tangan dan fashion.

UMKM lainnya yang dikunjungi oleh Bea Cukai Bandung ialah Cupumanik Wayang Golek by Wida, yang memproduksi wayang golek dan berbagai souvenir khas Jawa Barat dari para pengrajin lokal.

Juga, Elina Keramik, yang konsisten dengan pembuatan kerajinan tangan dari bahan tanah liat dengan proses manual sejak tahun 2001.

Kemudian, ada pula Amoe Decocraft, UMKM yang membuat kerajinan tangan berupa tas, tempat tissue, handle handphone, dan sebagainya. Produk yang dihasilkan oleh UMKM ini unik karena desain corak yang dihasilkan dan cara pelekatan corak pada produknya.

“Perlu diketahui bahwa Amoe Decocraft sudah pernah melalukan ekspor beberapa produknya. Melalui asistensi ekspor ini, Bea Cukai Bandung berupaya untuk terus mendorong dan memberikan fasilitas layanan kepada para pelaku UMKM, seperti memberikan informasi dan monitoring terkait proses pembuatan sampai submit dokumen ke sistem Bea Cukai yang berkaitan dengan kegiatan ekspor. Tujuannya ialah agar pelaku UMKM mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas lagi di pasar international serta bisa melakukan kegiatan ekspor independen,” katanya.

Tak hanya mengunjungi UMKM yang bergerak di bidang industri fashion dan kerajinan tangan, Bea Cukai Bandung juga menyambangi produsen minuman di wilayah Bandung, seperti CV Waroeng Bako Indonesia. UMKM ini memproduksi biji kopi Arabica yang dipanen secara langsung dari kebun teh milik pribadi yang berlokasi di Tanjung Sari, Sumedang.

“Merek kopi yang diproduksi ini diberi nama Pejuang Kopi dan telah berdiri sejak tahun 2015. Selama ini, produk kopi mereka dipasarkan secara lokal, di kedai Kopi Waroeng Bako. UMKM ini pernah mengirimkan contoh produknya ke pasar internasional melalui perusahaan jasa titipan ke berbagai negara, seperti Amerika, Swedia, Kanada dan Singapura. Melalui kegiatan asistensi ini, Bea Cukai Bandung hadir untuk membantu pelaku UMKM melakukan ekspor secara langsung,” ungkap Eri.

Kemudian, Bea Cukai Bandung juga berkunjung ke daerah Banjaran untuk memberikan asistensi ekspor kepada UMKM Raos Tea, yang memproduksi teh dengan berbagai rasa, seperti rasa apel, anggur, dan stroberi.

“Di wilayah Bandung ini terdapat banyak sekali UMKM berpotensi ekspor. Tugas kami sebagai industrial assistance dan trade facilitator adalah mendorong para pelaku UMKM tersebut agar naik kelas dengan bisa melakukan ekspor,” imbuh Eri.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung produk UMKM agar bisa bersaing di kancah internasional.

Sebagai salah satu bentuk sikap proaktif dari Bea Cukai Bandung, asistensi kepada para pelaku UMKM akan terus dilakukan dengan harapan para pelaku UMKM dapat memahami kebutuhan pasar internasional hingga dapat memasarkan produknya.

“Dengan diberikannya asistensi ini, diharapkan UMKM dapat mengekspansi bisnisnya, mengenalkan produk Indonesia ke kancah internasional dengan prosedur yang mudah demi mendorong perekonomian Indonesia yang makin baik,” tutup Eri.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button