Market

Tinjau KEK Batam, Menko Airlangga Dorong Bisnis Aviasi Dalam Negeri Melesat

Jumat, 04 Nov 2022 – 22:38 WIB

Mungkin anda suka

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto sumringah saat meninjau KEK BAT dan NDP di Batam.

Upaya percepatan pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah, salah satunya dengan meningkatkan iklim investasi dan bisnis di Indonesia, termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Bersama Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Nadia Burger serta Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y Kim, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Batam. Meninjau perkembangan KEK Batam Aero Technic (BAT) dan KEK Nongsa Digital Park (NDP), Jumat (4/11/2022).

Kunjungan ini menjadi showcase bahwa Indonesia siap menerima investasi untuk pengembangan industri semikonduktor, digital talent, serta berbagai usulan proyek yang telah dibahas pada kunjungan kerja di Washington DC beberapa waktu yang lalu.

“Pertama kunjungannya ke Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic. Tadi kita tinjau fasilitas yang ada. Dan ditambahkan bahwa kedepan dibutuhkan kerja sama untuk engine maintenance, saat ini kami sedang bicara dengan General Electric dan kami mengarahkannya ke BAT. Engine maintenance ini sangat diperlukan, apalagi Batam Aero Technic memiliki 600 engine. Jadi itu sudah captive market sendiri,” ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga menerangkan, KEK BAT beroperasi sebagai KEK, berdasarkan PP Nomor 67 Tahun 2021 dan berfokus kepada industri berbasis Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) pesawat udara, serta logistik.

Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga beserta rombongan berkesempatan untuk melihat langsung perkembangan di KEK BAT berupa beberapa hanggar baru dan component shop. Di mana, KEK BAT terintegrasi dengan Bandara Hang Nadim serta berbagai fasilitas, seperti runway pesawat, penyediaan bahan bakar pesawat, hingga air dan listrik yang diharapkan mampu melancarkan aktivitas industri MRO.

Sedangkan luas lahan KEK BAT sebesar 30 hektare, saat ini sudah digunakan 60 persen. Dari total komitmen investasi sebesar Rp7,29 triliun hingga 2023, sampai saat ini, telah terealisasi Rp567 miliar dan menyerap 1.404 tenaga kerja dari target 9.976 tenaga kerja pada 2030.

Dalam jangka menengah, KEK BAT diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$100 miliar pada 2025.

Dengan dibangunnya BAT ini diperkirakan akan menghemat devisa 65 persen hingga 70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional. Atau senilai Rp26

triliun per tahun. Dalam bidang MRO, terdapat potensi kemitraan strategis dengan beberapa perusahaan dari AS dan Kanada seperti Goodrich, Rockwell Collins, Proponent, Collins Aerospace, Boeing, Teledyne Technologies, Meggitt, Honeywell, dan Hamilton Sundstrand.

Kunjungan kali ini, Menko Airlangga didampingi Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Walikota Batam, Kepala Badan Pengusahaan Batam, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional, dan Staf Ahli Kemenko Perekonomian.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button