Hangout

Tips Agar Anak Tidak jadi Pelaku dan Korban Perundungan

Akhir-akhir ini sejumlah anak hingga orang dewasa menjadi korban perundungan di media sosial. Minimnya etika di media sosial kerap menyebabkan penggunanya kebablasan dalam mengunggah atau mengomentari sesuatu. Dampak perundungan tidak bisa dianggap enteng bagi kesehatan mental.

Pelaku perundungan disebabkan oleh banyak faktor misalnya karena hubungan yang tidak baik dalam keluarga, tidak percaya diri, kondisi psikologis atau emosional, kurangnya pengawasan, serta dampak pengalaman sebagai korban perundungan.

Mungkin anda suka

“Perundungan itu bukanlah tindakan yang terjadi begitu saja, tapi ada sebab-sebab yang membuat seseorang sampai tega melakukan perundungan. Sebab yang utama itu karena pengaruh hubungan dalam keluarga, bisa karena perhatian dan pengawasan yang kurang dirasakan oleh anak dari orang tuanya atau bisa juga karena kasih sayang yang berlebihan,” papar Fajar Sidik Founder 30 Degree Media Network Fajar Sidik dalam webinar bertema “Mencegah, Menghadapi, dan Melawan Perundungan di Dunia Digital” ditulis di Jakarta, Jumat, (15/7/2022).

Fajar Sidik memberikan contoh tindakan perundungan di dunia maya atau yang dikenal dengan istilah cyberbullying antara lain, ajakan sekelompok orang untuk mengucilkan seseorang, mengunggah gambar yang memalukan, ancaman keselamatan terhadap orang lain, doxing atau penyebaran informasi pribadi, serta upaya-upaya fitnah.

Menurut Quido Kainde Tenaga Pengajar di Universitas Negeri Manado, para pelaku kejahatan di dunia maya dapat menggunakan alat atau perangkat lunak untuk melancarkan aksinya. Perangkat lunak yang dirancang untuk mencuri informasi dan data pribadi ataupun uang secara diam-diam dikenal dengan istilah malware.

Sedangkan teknik yang paling banyak digunakan orang untuk berbuat jahat di internet yaitu phishing dan scaming. Phishing biasanya dilakukan untuk mengelabui korban lewat teknik psikologi untuk dapat informasi pribadi, sedangkan scamming berupa teknik penipuan dan pencurian uang melalui penipuan pesan singkat ataupun telepon.

“Kalau sedang berselancar di internet, hati-hatilah ketika klik tautan sesuatu. Bisa jadi itu berupa virus, trojan, malware dan itu sangat mungkin untuk mengambil dan mencuri data pribadi kita,” ujar Quido.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button