Penyakit stroke disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kebiasaan merokok, hipertensi, serta diabetes. Namun apakah virus COVID-19 juga menjadi salah satu pemicu terserangnya stroke?
Ahli Neurointervensi (Neuro Intervention Expert) Rumah Sakit Pusat Otak Nasional dr. Ricky Gusanto mengungkapkan penyakit stroke bisa terjadi karena multifaktor.
“Karena multifaktor, bukan hanya satu. Kalau ada hipertensi, ya bukan hanya karena hipertensi saja, tapi faktor lain kan juga harus ditangani,” katanya saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Cawang, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2022).
Namun kaitannya dengan COVID-19, ia menjelaskan bahwa virus tersebut bisa menjadi salah satu penyebab stroke, karena adanya pengentalan darah (hiperkoagulasi). Menurutnya, dengan adanya COVID-19 ini justru menjadikan kondisi pasien lebih parah.
“Salah satu komplikasinya bisa membuat pengentalan darah (hiperkoagulasi). Istilahnya kita punya got, kalau ada air yang jernih kan pasti lancar, kalau airnya keruh dan mengendap pasti jadi terhambat. Kemudian kena COVID-19, jadi memang ternyata riwayat kesehatan pasien ini juga sudah tidak bagus,” kata dr. Ricky.
Menurut data Kemenkes RI, prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia di bawah 15 tahun sebesar 10,9 persen atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)