TKN Prabowo-Gibran Harap Tak Ada Lagi Serangan Personal di Debat Terakhir Pilpres

Gelaran debat Pilpres 2024 akan memasuki babak akhir pada tanggal 4 Februari. Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Fanta (Pemilih Muda) Arief Rosyid Hasan mencatat pada gelaran debat sebelumnya terlalu banyak serangan secara personal yang diterima pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ia berharap pada debat kelima yang menampilkan ketiga capres nanti tidak ada lagi  serangan-serangan tidak produktif. Menurutnya, fokus perdebatan seharusnya dipusatkan pada substansi pembicaraan dan program kerja, bukan menyerang secara personal.

“Kita ingin mendudukkan kembali bahwa Pilpres 2024 adalah pilpres yang berbeda dengan (pilpres-pilpres) sebelumnya. Pilpres 2024 mayoritas adalah kaum muda sebesar 53-56 persen. Sehingga, kami punya harapan besar kepada Mas Gibran sebagai representasi generasi kami,” kata Arief dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Ia juga menegaskan bahwa diskursus pasca debat harus berfokus pada substansi dan menghindari serangan personal yang tidak produktif. “Saya tadi ngobrol, jangan-jangan lawan kita sudah kehabisan gagasan dan substansi sehingga yang diserang personal terus. Kasihan juga tidak ada bahan itu mungkin,” ucapnya.

Arief juga menyikapi tegas terkait dengan kode etik dan adab Gibran saat debat yang sempat mendapatkan kritik pedas dari Gus Imin dan Mahfud MD. “Kalau bicara soal etik, mohon maaf, harus sadar bahwa mereka itu juga masih bagian dari pemerintahan hingga detik ini. Cak Imin, seharusnya menjawab isu lahan yang diangkat. Kemudian, Prof. Mahfud bicara tentang etik, hukum tajam ke bawah tumpul ke atas. Di sini Menkopolhukam siapa?” tutur Arief

Ia meminta para paslon lain untuk saling introspeksi diri, karena tidak ada manusia yang sempurna. Sikap Gibran saat debat kemarin, tutur dia, merupakan reaksi atas dua lawannya. “Dengan segala hormat, Cak Imin maupun Prof. Mahfud Md perlu juga bercermin sebelum menunjuk orang lain. Kita juga lihat dua melakukan serangan personal. Selain itu, keduanya perlu intro,” sambung dia.

Sementara itu, Jubir TKN Billy Mambrasar turut menyoroti gestur yang dilakukan oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat. Menurut dia, gestur tersebut justru menunjukan hubungan etis antara anak muda dan orang tua. “Setelah debat, beliau salim, sapa, dan minta maaf secara personal. Lain halnya saat di panggung debat. Itu memang tempatnya beradu gagasan,” kata Billy.

Sumber: Inilah.com