Kabar duka datang dari dunia pendidikan dan keagamaan Indonesia. KH Syakur Yasin, lebih dikenal sebagai Buya Syakur, meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat. Kabar wafatnya Buya Syakur menyebar luas melalui media sosial dan platform digital, menyentuh hati banyak orang.
Sebuah pesan di grup WhatsApp mengabarkan, “Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah,” tulis Rifqil dikutip dari laman NU online.
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, turut menyampaikan duka cita melalui akun Twitter/X, @ganjarpranowo. “Saya menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Buya Syakur, Innalillahi wa innailaihiroji’un. Sosok ulama sekaligus cendekiawan bersahaja yang pemikirannya melintasi zaman,” tulis Ganjar.
Ganjar Pranowo juga berdoa agar amal ibadah Buya Syakur diterima dan kebaikan beliau mengantarkan beliau ke husnul khatimah.
“Selamat jalan Buya, terima kasih atas semua ilmu yang engkau sebarkan dalam setiap ceramahmu,” lanjutnya.
Buya Syakur, yang meninggal pada usia 75 tahun, adalah sosok ulama kharismatik asal Indramayu. Beliau lahir di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada tahun 1948. Pengajiannya, baik secara luring di Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu, maupun secara daring melalui kanal YouTube, telah menginspirasi banyak orang.
Pendidikan Buya Syakur dimulai di Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, dan dilanjutkan dengan studi di berbagai negara Timur Tengah, termasuk Irak, Suriah, Libya, Tunisia, dan Mesir. Pengalaman belajarnya juga membawanya ke Oxford, Inggris, sebelum kembali ke Indonesia.
Kehilangan Buya Syakur merupakan duka yang mendalam bagi komunitas pendidikan dan keagamaan di Indonesia
Leave a Reply
Lihat Komentar