News

Topan Talas Hantam Jepang: 2 Tewas, Ribuan Rumah Tanpa Listrik dan Air Bersih

Topan Talas yang menghantam sejumlah wilayah di Jepang menewaskan dua orang serta mengakibatkan aliran air dan listrik padam. Ribuan warga terdampak dari padamnya aliran air dan listrik tersebut.

Badan Meteorologi Jepang menyatakan Kota Shizouka yang terletak sebelah barat daya Ibu Kota Tokyo, diguyur hujan dengan besaran 200 milimeter dalam 24 jam hingga Sabtu (24/9/2022) pagi.

Angin di pusat Topan Talas bertiup dengan kecepatan sekitar 65 km/jam dengan hembusan puncak sekitar 90 km/jam.

Hujan deras dari badai memicu tanah longsor, termasuk di pegunungan terpencil di Shizuoka, menyebabkan beberapa tiang listrik jatuh dan patah sehingga mengakibatkan sekitar 120.000 rumah kehilangan daya listrik.

Utilitas Regional Chubu Electric Power mencatat 2.910 rumah di Shizuoka dan wilayah Gifu masih tanpa listrik hingga Minggu (25/9/2022).

“Untuk daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh petugas restorasi karena jalan yang tersumbat setelah tanah longsor, kami akan membuat kemajuan sambil menganalisis kondisi tanah longsor,” kata pihak utilitas seperti dilansir AFP, Minggu.

Sekitar 55.000 rumah di Shizuoka dilaporkan terputus aliran airnya setelah puing-puing menyumbat saluran masuk air.

Pejabat kota bekerja sama dengan penjaga pantai untuk menyediakan air bersih bagi warga.

“Saat ini, kami sedang bekerja untuk menghilangkan puing-puing dari saluran masuk air. Tapi untuk saat ini kami tidak dapat memberikan perkiraan kapan itu dapat dipulihkan,” kata pemerintah daerah dalam sebuah pernyataan Minggu.

Topan Talas menghantam wilayah tersebut dengan curah hujan yang tinggi, memicu banjir dan tanah longsor. Dua orang dilaporkan tewas akibat bencana tersebut.

Pejabat Manajemen Bencana Regional mengatakan seorang pria di Kota Kakegawa, wilayah Shizuoka ditemukan tak bernyawa tertimbun reruntuhan rumahnya akibat longsor pada Sabtu.

“Laki-laki lain di Kota Fukuroi menjadi korban saat sedang mengemudi ke rumahnya pada Sabtu. Saat itu permukaan air naik dan kendaraannya tampaknya berhenti. Dia diyakini telah meninggal,” kata pejabat itu.

Jepang secara rutin mengalami kerusakan parah akibat topan di musim panas dan musim gugur.

Akhir pekan lalu, Topan Nanmadol menghantam Jepang barat daya, menewaskan empat orang dan melukai 147 lainnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button