Market

Tragedi Depo Plumpang, IRESS: Jangan Terlalu Pojokkan Pertamina

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara mengingatkan seluruh pihak untuk tidak terlalu memojokkan Pertamina, terkait kebakaran Depo Plumpang yang menewaskan 19 orang pada Jumat malam (3/3/2023).

“Saya kira, kita harus fair. Jangan terlalu menyalahkan Pertamina dalam hal ini. Apalagi, ada pengamat yang menjelaskan seolah-olah Pertamina salah. Karena membangun fasilitas di pemukiman penduduk. Lho, Depo Plumpang itu ada sejak 1970-an. Dulu masih berupa kebung kangkung lho. Kemudian ramai penduduk pada saat ini,” ungkap Marwan, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Dia mengatakan, pangkalan minyak atau Depo di Plumpang, Jakarta Utara itu, merupakan aset vital milik Pertamina yang harus dilindungi. Terkait kritik terhadap minimnya sistem keamanan Depo Plumpang yang terhitung 3 kali terbakar, menurutnya, perlu dilakukan investigasi.

“Saya yakin, perusahaan sekelas Pertamina punya sistem pengamanan dan maintenance yang profesional. Tinggal diinvestigasi, semuanya berjalan atau tidak? Kalau enggak jalan, apa penyebabnya. Saya kira perlu diinvestigasi terlebih dulu,” ungkapnya.

Terkait nasib Depo Plumpang, Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) telah memutuskan. Bahwa, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara dipindahkan ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Pembangunan depo BBM baru itu diperkirakan mulai akhir 2024.

Menteri Etho mengatakan, pembangunan terminal BBM baru di Pelabuhan Pelindo membutuhkan 2 tahun sampai 2,5 tahun.

“Kami juga sudah merapatkan bahwa kilang (depo BBM) akan kita pindah ke tanah Pelindo kita sudah koordinasi dengan Pelindo lahannya akan siap dibangun akhir 2024,” kata Menteri Etho.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button