News

Tragedi di Rumah Jenderal Sambo Sisakan Pertanyaan Besar Keluarga Brigadir J

Tragedi Jenderal Sambo Sisakan Pertanyaan Besar Keluarga Brigadir J

Kalau benar terjadi baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E dalam tragedi berdarah di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, banyak yang tak masuk akal.

Mungkin anda suka

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat (J), merasa heran. Belasan kali tembakan terjadi pada Jumat (8/7/2022) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB itu. Di mana, tujuh tembakan dilepaskan Brigadir J tidak satupun kena sasaran. Sedangkan lima tembakan balasan Bharada E, menimbulkan tujuh luka tembakan.

“Saya heran anak saya disebutkan menembak dengan tangan dua, artinya kokoh sekali. Tapi kok enggak ada yang kena. Ingat, anak saya lulusan Watukosek (Pusat Pendidikan Korps Brimob), bukan polisi sembarangan. Makanya ditarik di Mabes. Diajak duel satu atau dua lawan dia, saya berani,” papar Samuel dalam rekaman wawancara yang diperoleh Inilah.com, Rabu (13/6/2022).

Disebutkan Samuel, saling adu tembak terjadi pada jarak 6-7 meter. Logikanya, menembak dengan dua tangan akan lebih akurat ketimbang satu tangan. Sehingga dirinya mempertanyakan, kalau benar ada 7 tembakan yang dilesakkan Brigadir J, tak satu pun mengenai sasaran.

Keganjilan lainnya, lanjut Samuel, ruangan dalam di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, tidak dilengkapi dengan CCTV. Hanya sebagian saja yang terpasang CCTV. “Lha ini aneh. Ini kan rumah perwira tinggi, pejabat utama di Polri. Jadi, safety di rumahnya harus diutamakan. Padahal, CCTV itu adalah saksi yang paling utama,” ungkapnya.

Ketiga, lanjut Samuel, handphone Brigandir J yang dikabarkan raib, entah ke mana. Awalnya, Rosti Simanjuntak, istrinya menanyakan keberadaan tiga telepon genggam milik anaknya, Brigadir J. “Satu lagi pak, ini saksi utama. HP anak saya belum saya temukan sampai saat ini. Ke mana itu? Biar bisa dibaca berapa kali hubungan saya WA, isinya apa saja. Sampai jam berapa kami berkomunikasi dengan almarhum. Namun dijawabnya tidak ada,” papar Samuel.

Mendengar jawaban itu, Samuel mempertanyakan apakah rumah dinas Kadiv Propam dihuni banyak orang. “Tidak ada. nah siapa yang ambil? Masuk rumah jenderal kan tidak bisa orang sembarangan. Masa ada (pencuri) yang ambil. Bisa saja sengaja dihilangkan,” ungkapnya.

Sekadar mengingatkan, aksi baku tembak yang berlangsung di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022), menewaskan Brigadir Yoshua.

Diketahui, lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Jambi Tahun 2012 itu, meregang nyawa ditembak Bharada E. Pihak Mabes Polri menyebut, Brigadir Yoshua melakukan tujuh kali tembakan, sementara Brigadir E melepaskan lima kali tembakan. Bharada E disebutkan tak mengalami luka tembak.

Sebelum aksi saling tembak ini, Brigadir Yoshua dikabarkan tengah memasuki kamar utama Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, dengan membawa pistol. Diduga ada perbuatan pelecehan yang membuat istri Irjen Sambo yang kebetulan berada di kamar utama, menjerit histeris.

Mendengar teriakan, Bharada E keluar kamar yang letaknya di lantai atas untuk memeriksa. Tak lama kemudian terjadilah peristiwa yang menewaskan Brigadir Yoshua.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button