Market

Tragedi Plumpang, DPR Minta Tanggung Jawab Dirut Pertamina

Kebakaran hebat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, merenggut 19 nyawa, tak bisa dibiarkan. Harus ada pihak yang bertanggung jawab.

Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, meminta Dirut Pertamina Nicke Widyawati untuk bertanggung jawab. Dalam beberapa kali rapat dengan Pertamina, politikus Demokrat ini mengatakan, sudah sering mengingatkan akan potensi bahaya Depo Plumpang. Lantaran, pangkalan serta sistem perpipaannya terlalu dekat dengan pemukiman penduduk.

Mungkin anda suka

Ketika terjadi kecelakaan kerja atau kebakaran hebat seperti pada Jumat malam (3/3/2023), nyawa warga terancam. “Di rapat dengan Pertamina saya selalu mengingatkan jika terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang berpotensi membahayakan penduduk di sekitarnya dan berulang kali diingatkan. Saat ini terjadi kebakaran dan jatuh korban jiwa dari masyarakat. Ini perlu evaluasi HSSE di Pertamina,” ucap Hero, sapaan akrabnya, Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Akhirnya kekhawatiran Hero terjadi juga. Kini, korban kebakaran Depo Plumpang tercatat 19 orang. Puluhan lainnya mengalami luka bakar. “Ini Dirut Pertamina kalau ada masukan atau pandangan dari wakil rakyat, sepertinya tidak pernah didengar dan diterapkan di lapangan. Karena tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kepada kami saat dalam forum,” lanjutnya.

Saat jadi pimpinan Komisi VII, Hero tak kurang-kurang memberikan masukan. Bahwa Pertamina selaku industri minyak dan gas pelat merah, harus memperhatikan seluruh aspek. Karena ada potensi bahaya besar bila terjadi kecelakaan kerja. “Tidak hanya, pegawai yang jadi korban masyarakat pun terkena dampaknya,” ujar Hero.

Dia menambahkan, terbakar Depo Plumpang ini, sudah 3 kali. Tak hanya itu, sejumlah kilang minyak milik Pertamina seakan mengalami kebakaran secara bergilir. Mulai Kilang Cilacap, Balikpapan, Rokan Hulu atau Balongan-Indramayu. “Tentu ini bukan sesuatu hal yang menjadi kelengahan, karena sudah beberapa kali terulang. Pertamina harus menerapkan kaidah-kaidah terhadap keamanan keselamatan dan bagaimana juga lingkungannya yang lebih bisa memproteksi supaya tidak terjadi yang membahayakan bagi masyarakat,” tuturnya.

Dia mendesak Pertamina mengaudit seluruh aset strategis miliknya yang berdekatan dengan pemukiman. “Sekarang sudah ada korban jiwa. Jadi bukan kemudian diobati dibantuin selesai, bukan di situ konteksnya. Ini karena menyangkut kredibilitas Pertamina,” kata dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button