Tragedi Smelter Tsingshan Hilangkan 21 Nyawa, Tersangkanya Hanya 2 Pekerja China

Ledakan hebat tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah (Sulteng), menewaskan 21 nyawa. Ini kejadian besar, namun tersangkanya hanya sekelas pekerja saja.

Atas tragedi pada 24 Desember 2023 itu, dua tenaga kerja asing (TKA) asal China ditetapkan Polda Sulteng sebagai tersangka. Kasus ini naik ke tingkat penyidikan pada Rabu (3/1/2024). “Inisialnya ZG dan Z, kewarganegaraan China,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono, dikutip Senin (12/2/2024).

Kedua tersangka itu, kata dia, memegang jabatan penting di perusahaan yang berbeda. Di mana, ZG adalah Supervisor Furnace PT Zhao Hui Nikel yang diperbantukan ke PT ITSS. “Sedangkan tersangka Z, merupakan Wakil Supervisor PT OSMI,” kata Djoko.

Saat memimpin rapat koordinasi yang dihadiri Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Menteri Perindustrian (Menperin), Waaster Panglima TNI, Kapolda Sulawesi Tengah, Pangdam XIII/Merdeka dan pemangku kepentingan lainnya, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar pihak-pihak yang terlibat tragedi berdarah ini, ditindak tegas.

“Saya minta tindakan tegas terhadap penyidikan ini. Tidak perlu ragu-ragu, kalau ada yang harus dipidanakan, ya dipidanakan saja. Supaya ke depan tidak terjadi hal-hal yang seperti ini lagi,” tegas Luhut, Selasa (16/1/2024).

Luhut juga menginstruksikan Kepolisian bersama Kemenperin dan Kemenaker melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan dan ketentuan ketenagakerjaan. Bukan hanya untuk smelter ITSS, namun seluruh smelter yang lain. Jangan ragu untuk menindak jika ada pelanggaran.

“Saya minta penanganan kasus ini harus dilakukan secara terpadu, semua K/L (Kementerian/Lembaga) harus saling mendukung. Kita harus tunjukkan bahwa kita memang butuh investasi, tetapi mereka harus patuh dengan peraturan-peraturan yang ada di negara kita. Jangan sampai aturan itu disepelekan,” kata Luhut.

Informasi saja, ITSS adalah perusahaan pengolah nikel mentah dan produksi stainless steel. Perusahaan ini mendapatkan izin operasi pada 2019 hingga 2049. Kantor pusatnya di Gedung Wisma Mulia, Jakarta Selatan.

ITSS berada di bawah naungan perusahaan dari China, dengan pemegang sahamnya diantara lain adalah Tsingshan Holding Group Company Limited, Tsingtuo Group Co Ltd, Hanwa Company Limited, Ruipu Technology Group Company Limited.

Sedangkan IMIP adalah satu-satunya perusahaan Indonesia yang memiliki saham ITSS, sebesar 10 persen. Kapasitas produksi ITSS mencapai 1 juta ton nickel pig iron (NPI) per tahun.

Sumber: Inilah.com