Transaksi Kripto RI Naik 3 Kali Lipat, Tembus Rp354 Triliun di 2024


Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar kripto Hasan Fawzi mengungkapkan, transaksi kripto di Indonesia sepanjang tahun 2024 telah mencapai Rp354,1 triliun. Angka tersebut melonjak lebih dari tiga kali lipat secara tahunan (yoy).

Sementara itu, untuk transaksi bulanan, Hasan mengungkapkan terjadi perlambatan selama bulan Juni 2024.

“Nilai transaksi aset kripto pada Juni mengalami perlambatan dari Rp49,8 triliun pada Mei 2024 menjadi Rp40,85 triliun di bulan Jun 2024,” papar Hasan dalam RDK Bulanan OJK, di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Pada perdagangan hari ini, Bitcoin saat ini jatuh ke level US$53.000 karena kepanikan pasar dan Etherum (ETH) kembali bergerak di zona negatif. Ketidakpastian pasar tercermin saat Nikkei Jepang turun lebih dari 6 persen pada hari Senin pagi, menjadikan penurunan indeks selama tiga hari menjadi sekitar 15 persen.

Mengutip data Coindesk, Bitcoin turun 12 persen dalam 24 jam terakhir dan 20 persen dalam sepekan. Penyebab terjadinya koreksi besar-besaran di pasar kripto dan pasar keuangan tradisional lainnya adalah arah kebijakan dari bank sentral global, termasuk The Fed yang masih urung menurunkan suku bunga dan Bank of Japan, yang pekan lalu malah menaikkan suku bunga acuannya.