Market

Tren Berkelanjutan, Menkeu Kesandung Anggaran Jumbo

Keuangan berkelanjutan adalah salah satu hal yang paling penting. Banyak yang sudah memperkirakan apa yang sebenarnya diperlukan untuk menyelamatkan dunia dari ancaman perubahan iklim ini.

“Ketika kita berbicara tentang keberlanjutan, kita semua selalu dihadapkan pada batu sandungan yang sangat penting, yaitu pembiayaan,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, seperti dikutip dari pernyataan resmi Kemenkeu, Jumat (8/9/2023).

Mungkin anda suka

Curahan hati tersebut terungkap saat Gala Dinner Indonesia Sustainability Forum 2023 dengan dengan topik “Indonesia Welcomes Further International Collaboration for a Better Tomorrow”, di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga:

Butuh Anggaran Rp3.000 Triliun, Bappenas Susun Aturan Pembiayaan Transisi Ekonomi Hijau

“Kita semua tahu bahwa kebutuhan untuk memobilisasi pembiayaan sangatlah penting,” kata Sri Mulyani menambahkan.

Dia mencontohkan, misalnya di Indonesia yang dinilai akan terus bertumbuh, sehingga elastisitas permintaan energi bakal jauh lebih tinggi. Dalam arti, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 5% membuat pertumbuhan energi jauh lebih besar.

Untuk menghindari peningkatan emisi karbon yang dihasilkan dari pertumbuhan energi, maka perlu dilakukan investasi lebih banyak dalam energi terbarukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berlanjut.

Berdasarkan hasil pembahasan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia diperkirakan Indonesia membutuhkan US$ 280 miliar untuk bisa mencapai target Nationally Determined Contribution/NDC mengurangi karbondioksida (CO2) lebih dari 42% pada 2030.

“Kami melakukan cukup banyak pengambilan anggaran, penerbitan green sukuk, green bond. Kami juga menciptakan pembiayaan campuran (blended finance). Hal ini agar kita mampu menciptakan platform kemitraan,” ujarnya lagi.

Menurut Sri Mulyani, diskusi saat ini bukan lagi pada tataran bagaimana mewujudkan kerja sama pembiayaan campuran dalam skema kemitraan. Namun, bagaimana menciptakan skalabilitas dengan menguji cara kerja menurunkan emisi karbon untuk proyek tertentu.

 

Baca Juga:

8 Sektor Penyumbang Pajak Terbesar di Indonesia Kuartal I 2023

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button