Market

Tren IHSG Menguat, Berburu Cuan 6 Persen di Lima Saham Ini

Jumat, 18 Nov 2022 – 04:31 WIB

IHSG Miliki 8 Sentimen Positif, 10 Saham Layak ‘Trading’ Pekan Ini - inilah.com

(Foto: Inilah.com/Ahmad Munjin)

Analis memproyeksikan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun dengan target 4.200-4.400. Katalis positifnya adalah pertumbuhan ekonomi domestik 5,72% secara year on year (yoy). Lima saham pun disodorkan dengan potensial cuan sebesar 6%.

Pada perdagangan Kamis (17/11/2022), IHSG berakhir menguat 30,602 poin (0,44%) ke posisi 7.044,986. Sepanjang perdagangan, indeks mencapai tertingginya di 7.051,275 atau menguat 36,891 dan terendahnya di 6.965,762 atau melemah 48,622 poin dari posisi pembukaan di 7.000,543 dan penutupan sebelumnya di 7.014,384.

Pertumbuhan PDB Nasional Jadi Katalis Positif

Pengamat Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo mengatakan, salah satu katalis tren penguatan IHSG kenaikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Kenaikan pertumbuhan ekonomi ini yang menjadi trigger paling dominan di tengah sentimen beberapa negara yang mengalami kenaikan inflasi yang cukup tinggi,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Menurutnya, target IHSG di angka 7.200-7.400 hingga akhir 2022. “Sementara support IHSG berada di 7.040-7.050 hingga 7.080 yang terbentuk Kamis (kemarin),” ungkap dia.

Pasar Respons Positif Kenaikan Suku Bunga Acuan BI

Ia juga menilai positif kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin. Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate pada bulan ini menjadi 5,25%. Sementara suku bunga Deposit Facility sebesar 4,50%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6%.

“Ini tidak menjadi sentimen negatif. Sebab, ini memang saatnya BI menaikkan suku bunga acuan. Apalagi, BI sudah cukup lama menahan tingkat suku bunga di level rendah karena COVID-19,” ujarnya.

Karena itu, dia menilai menjadi suatu hal yang wajar ketika kenaikan suku bunga BI sebesar 50 basis poin. “BI juga membutuhkan akselerasi dari beberapa kebijakan. Sebab, selama ini banyak sekali kebijakan BI yang dilonggarkan akibat COVID-19,” timpal Lucky.

Ia juga memandang bank sentral tidak telat menaikkan suku bunga acuan. Sebab, PDB sudah mengalami kenaikan. “Karena itu, pengaruh suku bunga terhadap PDB dalam kondisi saat ini jadi bersifat minor,” tuturnya.

Telat itu, kata dia, jika BI menaikkan suku bunga tinggi di tengah kondisi PDB turun dan inflasi tinggi. “Pada faktanya kan PDB kita naik kemudian kinerja IHSG juga di atas angka psikologis 7.000. Artinya, pasar juga masih memberikan apresiasi. Jika melihat kenaikan indeks, berarti pasar memaknai positif kenaikan suku bunga acuan BI,” tukasnya.

Dia menegaskan, mayoritas sentimen pasar berpusat di PDB. “Sebab, PDB merupakan muara dari segala bentuk indikator ekonomi. Jadi, PDB itu yang paling dominan jika ingin membobot secara terpadu,” imbuhnya.

Saham-Saham Pilihan

Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. “Saya rekomendasikan saham-saham yang berkapitalisasi besar dan saham-saham di sektor pertambangan,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah:

  1. PT Astra International Tbk (ASII)
  2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
  4. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan
  5. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

“Target harga rata rata, menguat 6 persen dari harga penutupan hari ini (Kamis),” ungkap dia.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button