Market

Tren Pertumbuhan Industri Minuman Berlanjut

Kinerja industri makanan dan minuman dinilai membaik seiring dengan semakin pulihnya perekonomian nasional tahun ini. Peningkatan permintaan konsumen menjelang bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri diharapkan menopang pertumbuhan.

Bagi perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman dalam kemasan, periode Ramadan dan Lebaran menjadi periode yang penting untuk menggenjot penjualan. Para pelaku optimistis pemulihan ekonomi nasional akan berlanjut tahun ini.

Seperti halnya yang dilakukan PT Ichi Tan Indonesia (Ichitan) untuk terus memperkuat posisinya di pasar minuman dalam kemasan (ready-to-drink) di Indonesia, dengan meluncurkan dua varian baru, yaitu Ichitan Cold Brew Coffee Brown Sugar dan Cold Brew Coffee Classic Latte dalam kemasan botol ukuran 250 ml.

CEO PT Ichi Tan Indonesia, Johannes Yoslin mengatakan, maraknya produk kopi siap minum dalam kemasan atau yang beredar di Indonesia menandakan pasar atau market kopi memiliki peluang pangsa pasar yang cukup besar untuk terus di kembangkan.

Terlebih, pertumbuhan volume rata-rata kategori kopi di Indonesia sebelum pandemi adalah sebesar 20% meskipun sempat turun di 2021 namun kembali naik menjelang 2022.

“Sebelumnya PT Ichi Tan Indonesia masuk ke market ini melalui produk Ichitan Thai Milk Coffee. Kini, untuk memperkuat market di sektor kopi siap minum dalam kemasan, kami luncurkan produk baru Ichitan Cold Brew Coffee,” jelas Johannes Yoslin, dalam keterangannya, Rabu (23/3/2022).

Cold Brew Coffee merupakan sebutan untuk sebuah teknik penyeduhan dari bubuk kopi hitam dengan menggunakan air yang dingin dalam kurun waktu 12 hingga 24 jam. Bubuk kopi direndam di air dingin kemudian didiamkan lalu disaring dengan alat khusus berteknologi tinggi.

“Cold Brew Coffee ini biasanya merupakan menu minuman andalan di sebuah coffee shop namun kini tersedia dalam kemasan dan dapat diminum dengan mudah melalui Ichitan Cold Brew Coffee Brown Sugar dan Ichitan Cold Brew Coffee Classic Latte,” jelas Johannes.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button