Presiden AS Donald Trump memberikan isyarat bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan pengenaan tarif lebih rendah dengan azas ‘tarif timbal balik’ di berbagai negara di dunia pada pekan depan.
“Saya mungkin akan memberi banyak negara keringanan, tetapi itu timbal balik. Namun, kami mungkin lebih baik dari itu. Anda tahu, kami sudah sangat baik kepada banyak negara untuk waktu yang lama, tetapi saya menyebutnya Hari Pembebasan. Tanggal 2 April adalah Hari Pembebasan,” kata Trump, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (25/3/2025).
Presiden AS terus menganggap tindakan yang akan dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan kekayaan Amerika, yang menurutnya telah dicuri oleh negara-negara asing.
Trump mengatakan bahwa dengan mengenakan bea masuk (tarif) ini, negara-negara tersebut akan mendorong untuk mengurangi hambatan finansial mereka, tetapi dia juga menyatakan bahwa pemerintahnya mungkin akan mengenakan tarif lebih rendah kepada beberapa negara dibandingkan dengan tarif yang mereka terapkan pada ekspor AS.
“Kami mungkin menerima kurang dari yang mereka tetapkan karena mereka telah menagih kami begitu banyak, saya rasa mereka tidak akan sanggup menerimanya,” ucap Trump.
“Dengan kata lain, mereka telah menagih kami begitu banyak sehingga saya malu menagih mereka sebesar yang mereka tetapkan kepada kami, tetapi itu akan substansial, dan Anda akan mendengarnya pada tanggal 2 April,” tambahnya.
Peluncuran rencana tarif timbal balik Trump telah membuat pasar global turun tajam di tengah kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyebabkan ekonomi AS mengalami resesi.
Ia mengatakan pada Jumat pekan lalu (21/3/2025), bahwa ‘akan ada fleksibilitas’ pada rencana tarif timbal baliknya setelah ia tampaknya tidak mungkin mengizinkan pengecualian, memberikan pasar dorongan yang sangat dibutuhkan.