Trump akan Segera Cabut Semua Sanksi AS terhadap Suriah


Presiden AS Donald Trump berencana memerintahkan pencabutan sanksi yang ‘brutal dan melumpuhkan’ terhadap Suriah menyusul konsultasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin kawasan.

Dalam sebuah forum investasi di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025), Trump mengatakan bahwa selain dengan Presiden Erdogan, dirinya turut meminta pendapat dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang ‘berkomunikasi dengannya dan meminta hal yang sama’.

“Saya akan memerintahkan pencabutan sanksi terhadap Suriah demi memberi mereka peluang mewujudkan kejayaannya,” kata Trump di hadapan forum, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (14/5/2025).

Ia mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Suriah untuk kembali bersinar, sehingga semua sanksi harus dicabut.

“Maka itu, saya berkata, ‘Semoga Suriah beruntung. Tunjukkanlah hal yang istimewa bagi kami sebagaimana yang telah terjadi di Arab Saudi,” ucap Trump.

Pernyataan Presiden AS itu disampaikan sehari setelah ia mengakui tengah mempertimbangkan pencabutan sanksi AS terhadap Suriah. Trump menjadi pemimpin Barat kesekian yang berniat mencabut sanksi ekonomi negaranya terhadap Damaskus yang berlaku sejak rezim Bashar al-Assad.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu mengatakan, Uni Eropa akan mencabut sanksi terhadap Suriah secara bertahap saat menerima Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Paris.

Lebih lanjut, seorang pejabat Gedung Putih memastikan Trump akan bertemu al-Sharaa pada Rabu ini di tengah kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi. Meski demikian, masih belum ada rincian mengenai pertemuan tersebut.

Trump juga sempat berkata bahwa Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio akan bertemu Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani di Turki dalam beberapa hari.

Bashar al-Assad yang memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Oktober 2024, sehingga mengakhiri rezim Partai Baath yang berlangsung sejak 1963.