Tujuh Penyakit Mematikan yang Disebabkan Tikus Rumah

Di rumah Anda banyak tikus? Berhati-hatilah, kehadiran tikus dan hewan pengerat di rumah serta lingkungan sekitar kita bukan sekadar gangguan, tetapi juga bahaya kesehatan yang signifikan. 

Kasus hantavirus yakni penyakit tikus yang mematikan baru-baru ini di AS, yang telah merenggut empat nyawa, menyoroti perlunya kewaspadaan dan tindakan pencegahan mendesak. Tikus terkenal menyebarkan beberapa penyakit mematikan, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk dan makanan tidak higienis. 

Setidaknya ada tujuh penyakit mematikan yang disebabkan oleh kehadiran tikus di tempat tinggal kita, mengutip Times of India.

Hantavirus

Hantavirus adalah penyakit pernapasan parah yang ditularkan melalui urin, kotoran, dan air liur hewan pengerat yang terinfeksi. Virus ini dapat menyebar melalui udara saat debu yang terkontaminasi terhirup. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, dan kelelahan, yang berlanjut menjadi batuk dan sesak napas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, hantavirus memiliki tingkat kematian sebesar 38%, sehingga menjadi ancaman yang mematikan. Untuk mencegah hantavirus, penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan kotoran hewan pengerat.

Wabah Pes

Wabah pes, secara historis dikenal sebagai Wabah Hitam, disebabkan bakteri Yersinia pestis, yang dibawa oleh kutu di tubuh tikus. Penyakit ini dapat bermanifestasi dalam tiga bentuk: pes bubonik, septikemia, dan pneumonia. Wabah pes bubonik ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan menggigil, sedangkan wabah septikemia menyebabkan pendarahan dan nekrosis. 

Wabah pneumonia menyerang paru-paru dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati. Sebuah studi diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menemukan bahwa sanitasi dan pengendalian hama yang lebih baik telah mengurangi wabah pes secara signifikan.

Penyakit Salmonella

Infeksi salmonella, atau salmonellosis, adalah penyakit bakteri umum yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air terkontaminasi feses tikus. Gejalanya meliputi diare, demam, dan kram perut. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), salmonella dapat menyebabkan penyakit parah, terutama pada anak kecil, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Memastikan kebersihan makanan yang baik dan pengendalian tikus di tempat penyimpanan makanan dapat membantu mencegah penyakit ini.

Demam Gigitan Tikus

Demam gigitan tikus merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan atau cakaran tikus terinfeksi atau melalui kontak dengan kotoran tikus. Penyakit ini dapat disebabkan oleh dua bakteri: Streptobacillus moniliformis dan Spirillum minus. Gejalanya meliputi demam, muntah, sakit kepala, dan nyeri otot. 

Jika tidak diobati, demam gigitan tikus dapat menyebabkan komplikasi parah seperti endokarditis dan meningitis. Sebuah penelitian dalam Journal of Infectious Diseases menekankan pentingnya perhatian medis segera setelah gigitan tikus.

Penyakit Leptospira

Ini saatnya untuk memeriksa tangki air Anda! Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh spesies Leptospira, yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau selaput lendir saat bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin tikus. 

Gejalanya berkisar dari gejala seperti flu ringan hingga penyakit parah dengan kerusakan hati, gagal ginjal, dan meningitis. CDC melaporkan bahwa leptospirosis sangat umum terjadi di daerah tropis dan daerah dengan sanitasi yang buruk. Menghindari kontak dengan air yang berpotensi terkontaminasi dan menjaga lingkungan tetap bersih merupakan tindakan pencegahan penting.

Koriomeningitis Limfositik (LCM)

LCM adalah infeksi virus yang disebabkan virus choriomeningitis limfositik (LCMV), yang dibawa oleh tikus rumah biasa. Manusia dapat tertular LCM melalui paparan urin, kotoran, atau bahan bersarang hewan pengerat. 

Gejala awal meliputi demam, malaise, dan kurang nafsu makan, yang berkembang menjadi meningitis atau ensefalitis pada kasus parah. National Institutes of Health (NIH) menyarankan pengendalian populasi hewan pengerat dan meminimalkan paparan terhadap habitat hewan pengerat untuk mencegah LCM.

Demam Berdarah dengan Sindrom Ginjal (HFRS)

HFRS adalah sekelompok penyakit disebabkan hantavirus, yang mengakibatkan kerusakan ginjal parah dan gejala hemoragik. Penyakit ini ditularkan melalui kotoran hewan pengerat, dengan gejala termasuk demam, pendarahan, dan gagal ginjal akut. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa HFRS memiliki angka kematian tinggi, terutama tanpa perawatan medis yang cepat. Strategi pencegahan meliputi pengendalian hewan pengerat, menghindari kontak dengan habitat hewan pengerat, dan menjaga praktik kebersihan yang baik.