Kepala pelatih tunggal putra utama PBSI, Mulyo Handoyo, mengakui kalau sektor tunggal putra Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara-negara lain. Itu sebabnya, perkembangan regenerasi pemain di sektor tersebut terkesan mandek.
Pernyataan itu disampaikan Mulyo Handoyo, seusai ditunjuk sebagai kepala pelatih tunggal putra utama pada periode kepengurusan PBSI 2024-2028. Tak hanya itu, Mulyo juga memegang jabatan ganda, selaku Koordinator Pelatih untuk seluruh sektor.
“Kalau saya bilang (tunggal putra-red) agak sedikit ketinggalan, artinya terutama pemain muda,” ujar Mulyo kepada wartawan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2024).
Mulyo kemudian mencontohkan Alwi Farhan, jawara Kejuaraan Dunia Junior 2023, yang kesulitan menembus persaingan di level elite. Sampai saat ini, Alwi juga masih belum bisa menyamai level permainan Jonatan Christie atau Anthony Sinisuka Ginting.
Sebagai perbandingan, Mulyo menyoroti prestasi pemain muda asal Prancis sekaligus rival Alwi, Alex Leiner. Pemain yang hanya meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia Junior 2023 itu mampu menunjukkan potensinya dengan meraih gelar di turnamen Super 750, Japan Open 2024.
“Artinya mungkin prosesnya harus dipercepat, karena mereka punya potensi, jangan sampai potensi itu hilang ditelan waktu, artinya yang semestinya dia bisa muncul, tapi munculnya terlambat atau bahkan tidak muncul. Saya akan proses itu,” tutur mantan pelatih Taufik Hidayat itu.
Lantas, melihat kondisi saat ini, Mulyo bertekad membawa angin perubahan, terutama dalam mempercepat proses regenerasi di sektor tunggal putra.
Berkaca dari penampilan para pemain Indonesia dalam beberapa turnamen terakhir, Mulyo merasa optimistis, potensi pemain seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, hingga Alwi Farhan dapat dioptimalkan.
“Saya optimistis sekali dengan pemain-pemain kita, yang muda maupun yang sudah senior, karena dari hasil-hasil pertandingan kemarin, ya saya mengikuti, cuman tidak terlalu detail, tapi paling tidak akan kita optimalkan,” bebernya.
Di samping itu, Mulyo berharap ada partisipasi aktif dari para pemain untuk menerapkan pola disiplin, penuh tanggung jawab, dan juga profesional sebagai atlet Pelatnas. Sehingga dengan begitu, para pemain dan pelatih dapat bekerja bersama-sama untuk membuktikan diri dengan raihan prestasi.
“Karena kami dipercaya oleh PBSI dan ini tugas negara. Saya berharap untuk ke depan bulu tangkis Indonesia jauh lebih baik dan mungkin dalam karier saya, ini yang terakhir bagi saya. Saya akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Mulyo memungkas.