Arena

Tunggal Putri Selalu Kalah, Susi Susanti Sebut Regenerasi Belum Berjalan

Legenda bulu tangkis nasional Susi Susanti menyoroti masalah regenerasi tunggal putri Indonesia yang dinilai belum berjalan dengan baik.

Inilah salah satu penyebab wakil Merah Putih selalu kalah bersaing dalam multievent olahraga internasional, termasuk SEA Games dan Asian Games.

Indonesia terakhir kali membawa pulang medali emas tunggal putri pada SEA Games 2013 melalui Bellaetrix Manuputty yang mengalahkan wakil Thailand Busanan Ongbamrungphan pada babak final.

Sementara pada Asian Games, bulu tangkis Indonesia cuma mampu mempersembahkan satu medali emas dari sektor tunggal putri sepanjang keikutsertaan Merah Putih dalam multievent empat tahunan itu.

Emas tersebut dipersembahkan oleh Minarni yang keluar sebagai juara setelah melalui pertandingan all-Indonesian final melawan Corry Kawilarang.

Susy mengatakan bahwa banyak faktor yang membuat tunggal putri kesulitan untuk naik kelas, salah satunya masalah regenarasi.

“Kami tidak punya banyak talenta (putri) yang muncul tidak seperti sektor putra. Kondisi ini terjadi karena masalah regenerasi yang tidak berjalan, berbeda dengan tunggal dan ganda putra. Oleh karena itu di sektor putri, kami belum bisa mencapai prestasi yang kami harapkan,” kata Susi, Minggu (24/4/2022).

Namun peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu yakin federasi bulu tangkis Indonesia PBSI telah menyiapkan program pembinaan untuk memunculkan atlet-atlet berbakat masa depan.

“Saya yakin PBSI sudah menyiapkan program pembinaan di semua sektor, tidak hanya putri. Kita harus bekerja keras untuk menelurkan atlet generasi mendatang dan mencatatkan prestasi,” kata peraih delapan medali SEA Games itu.

Ia menyebut ada dua pemain tunggal putri yang menurutnya punya potensi yang harus terus diasah, yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani.

“Gregoria Mariska masih menjadi andalan di tunggal putri. Tapi kita juga punya Putri KW. Dia mulai memperlihatkan potensinya,” pungkas Susy.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button