Market

Tunggu Inflasi Inti Seleher, BI Baru Naikan Suku Bunga

Meski inflasi Juni 2022 cukup tinggi yakni 4,35 persen, Bank Indonesia (BI), belum berniat mengerek naik suku bunga acuan.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan tak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuan karena kondisi inflasi inti yang masih rendah saat ini.

Mungkin anda suka

Inflasi inti Juni 2022 yang diumumkan Jumat pagi, tercatat masih rendah, yakni 2,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), begitu pula inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price) yakni 5,3 persen (yoy).

“Inflasi inti yang rendah memberikan suatu ruang fleksibilitas bagi kami untuk tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan,” kata Perry, dikutip Sabtu (2/7/2022).

Sementara itu, ia menyebutkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) Juni 2022 secara tahunan memang meningkat menjadi 4,35 persen (yoy).

Peningkatan inflasi IHK secara tahunan tersebut disebabkan oleh komponen inflasi bahan makanan yang cenderung meningkat belakangan ini.

Oleh karena itu, Perry menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan Banggar DPR RI karena telah menaikkan subsidi sehingga mendukung pengendalian inflasi, terutama inflasi harga yang diatur pemerintah.

“Tentu saja langkah Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus diperkuat untuk mengendalikan inflasi yang bergejolak,” tegasnya.

Oleh karena itu, dirinya menekankan kebijakan moneter akan diarahkan untuk stabilitas perekonomian, sementara kebijakan lainnya antara lain makroprudensial dan sistem pembayaran akan tetap diarahkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button