Persidangan kasus penipuan perawatan kesehatan oleh sekelompok profesional medis yang diduga telah menyebabkan sedikitnya 10 bayi baru lahir meninggal dunia di Turki menyedot banyak perhatian warga. Diperkirakan jumlah bayi yang terbunuh lebih banyak lagi.
Kelompok yang terjerat kasus ini dijuluki sebagai ‘Newborn Gang’ atau ‘Yenidoğan çetesi’ dalam bahasa Turki, beranggotakan 47 profesional medis diadili atas skema yang diduga mereka mulai pada Januari 2023.
Tujuh belas orang yang didakwa adalah perawat dan 14 orang adalah dokter, termasuk dokter kepala dari enam rumah sakit. Lima orang lagi adalah direktur atau manajer rumah sakit, dan satu orang adalah pemilik rumah sakit. Sisanya adalah sekretaris dan akuntan rumah sakit, serta pekerja di layanan ambulans dan rujukan di kotamadya serta Provinsi Istanbul.
Sembilan orang lainnya telah ditahan dalam penyelidikan terpisah setelah keluarga jaksa yang memimpin kasus terhadap geng bayi baru lahir diancam akan dibunuh jika dia tidak membebaskan anggota geng yang ditangkap.
Mereka didakwa memindahkan bayi baru lahir – dengan alasan palsu – dari unit neonatal milik negara ke unit neonatal swasta. Di tempat swasta ini bayi-bayi baru lahir ditahan dalam jangka waktu lama dan menjadi sasaran perawatan yang tidak perlu dengan imbalan pembayaran tunai.
Sosok utama dari Newborn Gang ini adalah Firat Sari, seorang dokter yang perusahaannya mengoperasikan sejumlah unit neonatal di rumah sakit swasta dan ditugaskan untuk mendirikan skema tersebut demi keuntungannya sendiri. Kantor berita Associated Press mengungkapkan, Firat Sari mengatakan kepada jaksa bahwa semuanya telah dilakukan sesuai prosedur.
Bagaimana cara kerjanya para penjahat ini? Turki menyediakan layanan kesehatan gratis kepada warganya melalui sistem gabungan publik dan swasta. Rumah sakit swasta merawat pasien saat sistem publik tidak mampu, dengan imbalan biaya mereka diganti pemerintah, berdasarkan jumlah hari pasien dirawat di fasilitas tersebut.
Pertanyaan utama yang muncul adalah bagaimana rumah sakit swasta yang disebutkan dalam persidangan tersebut dapat menyewakan unit neonatal mereka kepada perusahaan swasta lain seperti Sari. Padahal rumah sakit diharapkan bertanggung jawab atas semua operasi mereka.
Menurut dakwaannya, mereka secara sengaja melakukan diagnosis yang salah terhadap bayi-bayi itu kemudian diperlakukan dengan buruk. Ke-47 terdakwa, menurut dakwaan setebal 1.400 halaman, sengaja memberikan diagnosis palsu agar bayi baru lahir tersebut dipindahkan ke 19 rumah sakit swasta.
Sebelas rumah sakit swasta di dan sekitar Istanbul telah ditutup secara permanen sebagai bagian dari skandal ini. Jaksa penuntut meminta hukuman hingga 589 tahun penjara bagi para pemimpin yang diduga sebagai dalang—dua dokter dan seorang pekerja ambulans.
Kasus ini berpusat pada kematian 10 bayi baru lahir sejak Januari 2023, tetapi penyelidikan yang dikutip kantor berita Anadolu menunjukkan tindakan geng tersebut mungkin telah menyebabkan kematian ratusan bayi dalam jangka waktu yang lebih lama. Saat ini, lebih dari 350 keluarga mengajukan petisi kepada jaksa dan lembaga pemerintah untuk menyelidiki kematian anak-anak mereka.
Saat persidangan dibuka, puluhan orang ikut serta dalam protes di luar gedung pengadilan dekat Istanbul, meneriakkan ‘pembunuh bayi akan dimintai pertanggungjawaban’ dan ‘rumah sakit swasta harus ditutup’. Jika terbukti bersalah, para terdakwa menghadapi hukuman penjara yang panjang atas tuduhan “pembunuhan karena kelalaian”, penipuan, dan pemalsuan.
Berbicara pada pertengahan November, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak tersebut akan menghadapi konsekuensi yang berat. Namun, ia memperingatkan agar tidak mengutuk seluruh sektor perawatan kesehatan, dengan mengatakan, “Kami tidak akan membiarkan komunitas perawatan kesehatan kami dihajar hanya karena beberapa orang yang tidak bertanggung jawab.”