Turun-Naik Prestasi Olahraga Indonesia Satu Dekade


Dua keping medali emas ditambah satu perunggu hasil Olimpiade Paris 2024 jadi penutup supremasi olahraga Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selama 10 tahun menjadi presiden, Jokowi melalui tiga kali olimpiade dengan rekor.

Tradisi emas Indonesia di Olimpiade terhenti pada edisi 2012 di London, Inggris. Badminton yang selalu mempersembahkan medali emas sejak 1992 justru gagal mempersembahkan satu medali pun. Indonesia pulang dengan 2 perak dan 1 perunggu dari cabang olahraga angkat besi.

Tradisi emas itu kembali terjadi di Olimpiade 2016 Rio di era kepemimpinan Jokowi. Di Olimpiade 2016, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses merebut medali emas.

Indonesia kembali mendapat medali emas di Olimpiade 2020 Tokyo, kali ini direbut Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Medali ini sangat menggembirakan karena datang dari sumber yang sebelumnya tidak difavoritkan meraih emas untuk Indonesia.

Veddriq Leonardo dan medali emas Olimpiade Paris 2024
Veddriq Leonardo dan medali emas Olimpiade Paris 2024 (Foto: NOC Indonesia)

Sementara di Olimpiade 2024 Paris, raihan dua emas jadi yang terbanyak selama keikutsertaan Indonesia di olimpiade, menyamai dua emas pada Olimpiade 1992 di Barcelona.

Hebatnya lagi, kepingan emas Indonesia didapat bukan dari cabor bulu tangkis, cabor yang selama ini menjaga tradisi emas di ajang olimpiade.

Panjat Tebing yang baru dipertandingan dalam olimpiade, sukses membuktikan diri dengan raihan emas dari Veddriq Leonardo.

Sementara Angkat Besi yang rutin menyumbang medali dalam empat edisi olimpiade sebelumnya, menutup dahaga emas lewat angkatan Rizky Juniansyah di kelas 73kg.

Lifter Rizki Juniansyah dan medali emas Olimpiade Paris 2024
Lifter Rizki Juniansyah dan medali emas Olimpiade Paris 2024 (Foto: NOC Indonesia)

Bulu Tangkis Indonesia

Prestasi bulu tangkis Indonesia yang menurun dalam dua tahun terakhir, mencapai klimaksnya pada Olimpiade Paris 2024.

Cabor unggulan serta andalan Indonesia untuk menambang emas, justru gagal total.

Dari enam wakil yang berjuang, hanya Gregoria Mariska Tunjung yang berhasil membawa pulang medali perunggu dari Paris.

Nama-nama besar bulu tangkis dunia seperti Anthony Ginting, Jonatan Christie, serta duet Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tak mampu menggendong Indonesia ke podium juara olahraga multi event terbesar dunia.

Ginting dan Jojo sebenarnya jadi harapan besar bangsa setelah berhasil menciptakan All Indonesian Final di All England 2024. Sebuah bekal yang menjanjikan untuk olimpiade. Sayang keduanya tak sanggup menaklukkan atmosfer olimpiade dan gugur di awal.

Gregoria Mariska Tunjung
Gregoria Mariska Tunjung (Foto: Inilah.com/Harris)

Setelah rangkaian hasil buruk dan puncaknya pada Olimpiade Paris, PBSI akhirnya bertindak. Agung Firman Sampurna yang jadi ketum PBSI, memutuskan mundur lebih cepat dari jabatannya.

Badminton lovers kini berharap kebangkitan bulu tangkis Indonesia di bawah kepemimpinan Komjen Fadil Imran yang terpilih aklamasi sebagai ketum PBSI.

Tragedi Kanjuruhan

Menjauh sedikit dari dunia tepok bulu, olahraga Indonesia pernah berduka saat 135 suporter Arema, tewas di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

Tragedi Kanjuruhan jadi salah satu awan paling gelap dalam sejarah sepak bola, atau bahkan olahraga di Indonesia.

Tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang yang mmengakibatkan 135 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya luka-luka disebabkan penggunaan senjata gas air mata

dalam pengamanan pertandingan Arema FC vs Persebaya disebabkan jatuhnya gas air mata di ujung tubir tangga tribun 13 yang menjadikan gas air mata masuk ke lorong tangga sampai keluar pintu 13 di tengah kepanikan dan desakan penonton yang ingin keluar dari stadion.

Konferensi pers hasil pemantauan tragedi Kanjuruhan.
Konferensi pers hasil pemantauan tragedi Kanjuruhan. (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Selain itu berdasarkan laporan Komnas HAM, penyebab terjadinya tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan adalah karena gas air mata yang ditembakkan ke tribun membuat kepanikan para penonton dan membuat terjadinya penumpukan penonton di pintu keluar stadion dengan kondisi penonton yang mengalami mata pedas, kulit panas, dada sesak, dan kesulitan bernapas.

Tak pernah kering air mata keluarga korban dalam memperjuangkan keadilan bagi para pelaku penembakan gas air mata yang merupakan anggota polisi.

Vonis rendah hingga bebas sejumlah tersangka Tragedi Kanjuruhan membuat keluarga korban lelah, tak ada keadilan yang bisa diperjuangkan lagi. Mereka hanya bisa berserah agar Tuhan membalas mereka yang telah membunuh.

Indonesia Tuan Rumah MotoGP

20 Maret 2022 jadi salah satu tonggak sejarah olahraga Indonesia. Setelah menghilang cukup lama, akhirnya MotoGP kembali mampir ke Indonesia.

Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, jadi venue baru balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.

MotoGP Mandalika jadi salah satu momen penting dunia olahraga era 9 tahun Jokowi. Pasalnya ini adalah kali pertama dalam 25 tahun terakhir Indonesia menjadi tuan rumah balapan Grand Prix sepeda motor.

Hingga tahun ini, MotoGP Mandalika selalu masuk kalender tahunan. Pebalap-pebalap idola seperti Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Jorge Martin bolak-balik mendatangi Indonesia untuk balapan GP yang sudah berlangsung selama 75 tahun tersebut.

Timnas Indonesia Mendunia

Setelah naik-turun selama lebih dari 10 tahun, prestasi sepak bola Timnas Indonesia kini berada di level teratas permainan.

Di bawah asuhan Shin Tae-yong, dipimpin Ketum PSSI Erick Thohir, Timnas Indonesia kini kembali menjelma jadi raksasa di kawasan ASEAN.

Bahkan Indonesia sukses menembus 16 besar Piala Asia dengan sejumlah pemain naturalisasi.

Proyek naturalisasi pemain yang dicanangkan STY sukses membawa perubahan besar ke kultur sepak bola Indonesia.

Skuad Timnas Indonesia.
Skuad Timnas Indonesia. (Foto: Getty Images)

Tak cuma menang, Skuad Garuda mulai mempertontonkan permainan kerja sama tim yang ciamik antar lini. Tak ada lagi umpan-umpan lambung menusuk ke jantung pertahanan lawan yang jadi andalan beberapa tahun silam.

Indonesia juga hampir lolo ke Olimpiade Paris, sayang kalah di tahap akhir oleh Gueina.

Kini, Timnas Indonesia masih punya satu mimpi besar yang harus dikejar, tampil di Piala Dunia! Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan sudah berada di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tergabung dengan tim-tim elit Asia macam Jepang, Australia, Arab Saudi, STY bakal memimpin dan menjaga mimpi 200 juta lebih rakyat Indonesia yang ingin menonton timnas berlaga di Piala Dunia!

Asian Games dan Emas SEA Games

Medali emas cabang sepak bola di SEA Games 2023 juga menjadi salah satu momen indah era 9 tahun Jokowi. Pasalnya Timnas Indonesia sudah menunggu 32 tahun untuk merebut medali emas di ajang SEA Games.

Timnas Indonesia U-23 asuhan Indra Sjafri sukses mengalahkan Thailand 5-2 pada final SEA Games 2023. Sayang laga sempat diwarnai keributan antara ofisial serta pemain kedua tim.

Secara prestasi di beberapa ajang multi-cabang, olahraga Indonesia terbilang meningkat di 9 tahun Jokowi. Selain itu Indonesia juga sering menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi.

Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam dalam bidding tuan rumah Asian Games 2023. Edisi 2018 menjadi kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah ajang multi-cabang terbesar di Asia itu setelah pada 1962.

Menjadi tuan rumah Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang sangat penting bagi infrastruktur olahraga Indonesia. Pasalnya banyak venue yang direnovasi ulang, termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Indonesia bukan hanya sukses secara penyelenggaraan sebagai tuan rumah, tapi kontingen Merah Putih juga sukses secara prestasi.

Indonesia merebut prestasi terbaiknya di Asian Games 2018 dengan berada di posisi keempat klasemen medali. Indonesia merebut 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu di Asian Games 2018.