UAH Beri Kiat Cepat Hafal Al Qur’an, 30 Juz selama 30 Hari

Pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat memberikan kiat-kiat menghafal Al-Qur’an dengan merumuskannya melalui tiga cara agar masyarakat dapat menghafal Al-Qur’an secara cepat dan efektif sesuai metode At-Taisir yang diyakini dapat dituntaskan dalam waktu 30 hari.

Hal ini disampaikan UAH dalam sesi coaching clinic metode At-Taisir 30 Hari Hafal Al-Qur’an di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (2/12/2022).

Langkah pertama bagi para calon penghafal Al-Qur’an yakni harus menyiapkan diri dan meluruskan niat beserta motivasi dalam mencapai tujuan untuk menjadi tahfiz. Sebab, motivasi menjadi pondasi awal komitmen dalam menyelami ayat demi ayat Al-Quran dalam benak seorang tahfiz.

“Siapkan diri kita sepenuhnya jadi ahli Qur’an. Karena niat akan menjadi motivasi awal mencapai tujuan. Sebelum kita memulai yang kuat, betul-betul nantinya dapat menjadi ahli Al Qur’an,” kata UAH di hadapan ribuan jemaah yang memadati Masjid Pusdai Jabar.

Langkah berikutnya, para calon tahfiz harus menyiapkan perangkat yang memadai dengan menggunakan paket buku At-Taisir yang menjadi rujukan metode menghafal Al-Qur’an dalam kurun waktu 30 hari.

“Setelah itu siapkan perangkat-perangkat yang memudahkan berinteraksi dengan Allah. Ada tiga, pastikan ada tiga buku. Itu gratis. Paket itu tiga buku pertama metode At-Taisir secara singkat 30 juz, 30 hari,” ujarnya.

Menurutnya, metode At-Taisir juga dapat disesuaikan dengan profesi maupun aktivitas para calon tahfiz yang ditunjang dengan petunjuk yang tersedia di dalam paket buku yang dibagikannya.

“Modelnya disesuaikan dengan aktivitas. Kalau mahasiswa ya rata-rata kuliah di kampus itu 4 tahun. Diitung perhari berapa. Nah kalau yang bekerja, di kantor berapa lama kerjanya? Sebaris, satu halaman, itu ada skemanya,” jelasnya.

Selanjutnya langkah ketiga, para calon tahfiz juga tak sekadar menghafalkan ayat per-ayat saja, tetapi keberadaan ayat tersebut pun harus diketahui dan dihafalkan sehingga dapat memudahkan bila suatu saat mengalami lupa dalam hafalan Al-Qur’an.

“Misalnya ada 15 juz itu ada potongan ayat, nanti metode menghafal bukan hanya ayatnya, posisinya letaknya di mana, halamannya berapa, di atas atau di bawah. Hafalkan Al-Qur’an itu jadi tahu posisi dan letak dimana, Al-Qur’an itu nda terbayang dibenak anda,” ungkap dia.

Untuk itu, UAH juga mengungkapkan dengan tiga langkah yang dibeberkan secara singkat di hadapan jemaah dapat memberi pintu masuk bagi para calon tahfiz untuk lebih beristiqamah dalam menghafal Al-Qur’an.

“Kesulitan ayat ini gimana? Lupa, kan kalau lupa tidak ingat. Bagaimana mengingat kembali. Amalan apa yang harus dilakukan dan bagaimana kecepatan hafalan? Rasanya waktu takkan cukup bila dijelaskan sekarang. Karena itu kita buka kelas online atau offline nanti,” imbuh dia.

Termasuk, ia juga bakal menyiapkan platform digital berupa aplikasi dan pembimbing agar dapat menuntun para calon tahfiz mencapai tujuannya menghafal Al-Qur’an.

“Paket langsung disiapkan aplikasinya. Ratusan Musrif dan musrifah. Kita akan follow-up langsung ke aspek teknis dan buka dialog. Dari mana pun anda datang, fasilitas terbuka,” pungkasnya.

Kemudian, pada kegiatan coaching clinic menghafal Al-Qur’an, UAH membagikan 10.000 paket buku At-Taisir kepada para jemaah yang sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui program Masyarakat Cerdas Anak Negeri Usahakan Al-Qur’an Hafal dengan tautan: https://macanuah.yaqin.or.id.

Diketahui, UAH pada 2019 lalu telah meluncurkan kitab karangannya berjudul metode At-Taisir. Metode At- Taisir sendiri merupakan metode pendekatan terbaru dalam menghafal Al-Qur’an di mana metode At-Taisir menggunakan metode campuran dalam proses menghafalnya. Metode At-Taisir tidak hanya sekedar membuat seseorang menghafal Al-Qur’an saja, tetapi juga mendalami denah mushaf Al-Qur’an.