UAS Ungkit Penolakan Ceramah di UGM Era Jokowi, Langsung Pamer Ijazah S2-S3 Asli


Ulama kondang asal Pekanbaru, Riau, Prof. Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali mengungkit penolakan terhadap ceramahnya oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2019, saat Joko Widodo masih menjabat sebagai Presiden RI. Momen itu disampaikan UAS melalui unggahan di akun Instagram resminya @ustadzabdulsomadofficial, Rabu (16/4/2025).

“Udah enam tahun lalu. Tiba-tiba hari ini ingat UGM dan lagu ‘No Practice’ dari Eric Reprid,” tulis UAS dalam unggahan yang menampilkan tangkapan layar sejumlah berita media online terkait penolakan tersebut.

Beberapa berita yang diposting ulang antara lain berjudul “Ditolak Rektor UGM, UAS Diterima UII” , “UGM Batalkan Kuliah Umum UAS, Alumni dan Petinggi Negara Dibawa-bawa”, serta “UAS Ditolak UGM, Guru Besar: Harusnya Diberi Tempat Terhormat”.

Penolakan ceramah UAS kala itu menimbulkan polemik di ruang publik, terlebih karena UGM disebut-sebut tunduk pada tekanan politik dan isu intoleransi. Tak sedikit pihak yang menilai pelarangan tersebut mencederai kebebasan akademik dan ruang dakwah.

Di unggahan yang lain, UAS juga menanggapi komentar seorang warganet yang mempertanyakan keaslian ijazah pendidikannya. “Ijazahnya pas kuliah asli apa palsu? Nanya doang,” tulis akun @maria_eka.

Tak tinggal diam, UAS langsung mengunggah deretan ijazah asli miliknya. Ia memamerkan ijazah S2 dari Institut Darul Hadist Al-Hasaniyyah, Maroko (2006), di bawah Universitas Al-Qarawiyyin—lembaga pendidikan Islam tertua di dunia. 

Ia juga menunjukkan ijazah S3 dari Universitas Islam Omdurman, Sudan, tempatnya lulus pada 2020 dari Fakultas Riset dan Studi Dunia Islam dengan spesialisasi Sunnah dan Ilmu Hadis.

Isu soal ijazah belakangan kembali mengemuka di tengah tuduhan terhadap Presiden Joko Widodo yang dituding menggunakan ijazah palsu dari UGM. Hal ini mencuat pertama kali keraguan mengenai keaslian ijazah Jokowi setelah mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi. Rismon menilai penggunaan font Times New Roman dalam dokumen tersebut belum ada di era 1980-an hingga 1990-an.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam video berjudul “Ijazah Palsu Joko Widodo “Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System”, yang diunggah di YouTube, Selasa, 11 Maret 2025. Ia berpendapat bahwa ini adalah bukti kuat untuk meragukan keaslian dokumen tersebut. 

Namun, pihak kampus telah membantah keras tudingan tersebut.

“Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985 dari Fakultas Kehutanan UGM. Itu sesuai catatan resmi kami,” ujar Wakil Rektor UGM Prof. Wening Udasmoro kepada wartawan, Selasa (15/4/2025),