Alexander Zverev raih Gelar masters ketujuh usai hentikan Ugo Humbert. (Foto: X/@atptour)
Petenis Alexander Zverev tampil tanpa ampun di final ATP Masters 1000 Paris dengan mengalahkan petenis tuan rumah Ugo Humbert 6-2, 6-2. Dengan kemenangan ini, Zverev berhasil mengklaim gelar ATP Masters 1000 ketujuhnya, sekaligus mencatatkan dirinya sebagai petenis Jerman kedua yang menang di Paris, setelah Boris Becker.
Permainan servis Zverev menjadi kunci kemenangannya; ia hanya kehilangan lima poin sepanjang pertandingan, menunjukkan kekuatannya yang konsisten di setiap pukulan.
“Saya tahu saya harus bermain seperti ini untuk menang hari ini,” ujar Zverev, yang kini memiliki rekor 23-13 di babak final tingkat tur, dikutip dari ATP.
Zverev, yang berusia 27 tahun, menyatakan bahwa gelar ini sangat berarti baginya, terutama setelah cedera pergelangan kaki serius yang dialaminya di Roland Garros dua tahun lalu.
“Tidak ada jaminan 100 persen bahwa saya bisa kembali ke level ini. Jadi, memenangkan gelar ini di Paris berarti segalanya bagi saya dan juga bagi tim yang telah berjuang bersama saya,” tambahnya.
Final Paris Masters tahun ini menjadi edisi ke-39 dan terakhir yang digelar di Accor Arena sebelum pindah ke La Défense Arena. Dengan kemenangan ini, Zverev juga menjadi unggulan kedua di ATP Finals yang akan berlangsung di Turin, 10-17 November mendatang. Ini merupakan kesempatan baginya untuk merebut mahkota ketiganya dalam turnamen penutup musim tersebut.
Humbert Gagal Bawa Pulang Gelar di Tanah Sendiri
Bagi Humbert, yang berhasil mencapai final ATP Masters 1000 pertamanya, kekalahan ini menjadi pukulan berat. Humbert sempat memberi harapan dengan pukulan forehand keras di gim pertama, memicu semangat penonton tuan rumah. Namun, Zverev segera membungkam kerumunan dengan menghentikan servis Humbert di gim ketiga dan mengontrol pertandingan hingga akhir.
Humbert, yang kini naik ke peringkat 14 dunia, mengaku senang bisa mencapai final di hadapan keluarga dan tim.
“Bersama keluarga dan tim sepanjang minggu sungguh luar biasa. Untuk momen-momen seperti ini, saya berlatih setiap hari,” kata petenis berusia 26 tahun itu, yang berambisi menjadi petenis Prancis pertama yang menang di Paris sejak Jo-Wilfried Tsonga pada 2008.
Dengan permainan impresif yang ditunjukkan Zverev, kemenangan ini mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain teratas tahun ini. Ia kini memiliki catatan kemenangan 66-20, unggul atas petenis nomor satu dunia Jannik Sinner (65-6), menambah motivasi untuk menutup musim dengan prestasi gemilang di ATP Finals nanti.