Lebih dari 370 juta perempuan yang hidup saat ini mengalami kekerasan seksual sebelum mencapai usia 18 tahun, demikian data yang dimiliki Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
“Lebih dari 370 juta gadis dan perempuan yang hidup saat ini, atau satu dari delapan perempuan, mengalami rudapaksa atau serangan seksual sebelum usia 18 tahun,” ungkap organisasi tersebut melalui pernyataan dalam rangka Hari Anak Perempuan Internasional, Kamis (10/10/2024).
Jika bentuk-bentuk kekerasan seksual yang ‘tidak melibatkan kontak’, seperti kekerasan daring atau pelecehan verbal, juga diperhitungkan, jumlah perempuan yang terdampak di seluruh dunia mencapai 650 juta, atau satu dari lima perempuan, lanjut pernyataan UNICEF itu.
Jumlah korban terbanyak berada di sub-Sahara Afrika, kawasan tempat 79 juta perempuan terkena dampak.
Di Asia Timur dan Tenggara ada 75 juta korban, di Asia Tengah dan Selatan Selatan sekitar 73 juta.
Eropa dan Amerika Utara mencatatkan 68 juta korban, Amerika Latin dan Karibia 45 juta, Afrika Utara dan Asia Barat sebanyak 29 juta, serta Oseania dengan 6 juta.
Sementara itu, diperkirakan 240 hingga 310 juta anak laki-laki dan pria, atau sekitar satu dari 11 pria, telah menjadi korban rudapaksa atau pelecehan seksual saat kecil, kata UNICEF.
Angka itu meningkat menjadi 410 juta hingga 530 juta jika bentuk-bentuk pelecehan yang ‘tidak melibatkan kontak’ juga diperhitungkan.
UNICEF adalah sebuah organisasi PBB yang bertujuan memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang. Lembaga ini adalah salah satu anggota dari United Nations Development Group, dan bermarkas besar di Kota New York.
UNICEF didirikan oleh Majelis Umum PBB pada 11 Desember 1946 dengan nama United Nations International Children’s Emergency Fund atau Badan Internasional PBB tentang Dana Darurat untuk Anak-Anak, yang awalnya bertujuan untuk memberikan bantuan makanan dan kesehatan darurat di negara-negara yang terkena dampak Perang Dunia II.
Pendanaan UNICEF bergantung pada kontribusi dari pemerintah negara-negara anggota dan juga donor swasta.