Market

Untuk Pembiayaan IKN Nusantara, Obligasi Jadi Sarana Menarik Berinvestasi

Pemerintah disarankan menerbitkan obligasi untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur. Jika imbal hasilnya tinggi, obligasi tersebut dapat menjadi sarana invstasi menarik bagi masyarakat.

“Mengeluarkan semacam obligasi untuk (pembiayaan) IKN merupakan ide menarik. Jika return-nya menarik, bisa menjadi sarana investasi bagi masyarakat umum,” kata Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual kepada Inilah.com di Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Mungkin anda suka

Ia menegaskan, berbeda dengan skema crowdfunding (urun dana), obligasi merupakan instrumen investasi dengan imbal hasil yang jelas.

“Ini investasi bukan menguras dana masyarakat. Ini semacam obligasi ritel (ORI) atau surat utang, selama return-nya jelas dan harus dijamin pemerintah. Jadi, ada return atau imbal hasil dan ada harga tertentu,” ucapnya tandas. “ORI skemanya surat utang bukan kepemilikan seperti saham.”

Sementara crowdfunding, investor tidak memikirkan return yang sudah ditentukan karena tergantung kepada cashflow yang akan dihasilkan suatu proyek yang didanai nantinya.

Demikian salah satu usulan David sebagai tanggapan atas keputusan lembaga keuangan internasional Softbank yang menarik dukungan dalam pembangunan IKN.

Softbank Bantah Alasan Mundur dari IKN

Sebelumnya, santer media mengabarkan, alasan Softbank membatalkan investasi di IKN Nusantara terkait dengan tingkat pengembalian investasi alias Return on Investment (RoI).

“Return on Investment alasan utama kami mundur dari proyek yang dimaksud (IKN Nusantara). Dari segi waktu dan besar return on investment itu sendiri,” ujar Representative Director and Chairman SoftBank Ken Miyauchi Miyauchi sebagaimana dilansir salah satu media asing.

Belakangan, Softbank membantah pernyataan tersebut. Softbank telah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak mengeluarkan pernyataan itu. “Jadi dapat artikel-artikel itu berasal dari sumber yang tidak diketahui,” demikian keterangan resmi yang diterima Kamis (24/3/2022).

Untuk diketahui, selain SoftBank investor strategis lain yang disebut-sebut siap menyokong pembangunan IKN berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tidak tanggung-tanggung, pihak dari Timur Tengah itu ditengarai bakal mengucurkan dana segar US$20 miliar sebagai komitmen investasi.

Selain pendanaan dari investor, skema lain pembiayaan IKN di luar anggaran pemerintah adalah penerbitan obligasi, urun dana masyarakat (crowdfunding), dan sewa guna usaha atau leasing gedung-gedung pemerintah di Jakarta.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button