Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sepakat perangi impor ilegal. Disepakati dua hal, yakni percepatan pembentukan satuan tugas (satgas) impor ilegal dan pengawasan terhadap tujuh komoditas.
Hal itu disampaikan Mendag Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan usai pertemuan dengan Menperin Agus di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (19/7/2024). “Kita sepakati yang pertama agar ada langkah cepat itu pembentukan satgas yang nanti diumumkan. Nanti pengarahnya saya, Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, Kapolri, dan Jaksa Agung, pelaksananya eselon I,” ujar Mendag Zulhas.
Sedangkan terkait pengawasan ekstra terhadap tujuh komoditas, kata Mendag Zulhas, sudah pernah dibahas dalam rapat terbatas. Terdiri dari tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronik, alas kaki, pakaian, keramik dan kosmetik.
“Dua hal itu saya kira yang bisa kita lakukan cepat ya, sambil tentu membenahi menyangkut peraturan-peraturan lainnya. Tapi, yang dua ini bisa kita lakukan dengan cepat, terutama sudah kalau pelabuhan kan bisa diusulkan nanti,” kata Mendag Zulhas.
Sementara Menperin Agus mengatakan, Kemenperin mendukung penuh keputusan dari Kemendag dalam pengawasan barang impor ilegal. Keduanya sepakat bahwa industri manufaktur punya peran penting dalam perekonomian nasional.
“Oleh karena itu, kami berdua tadi melakukan diskusi yang cukup dalam dengan suasana yang hangat dan itulah tadi yang disepakati bahwa pembentukan satgas untuk berantas barang-barang impor ilegal itu suatu hal yang sangat penting dan tentu kami di Kemenperin mendukung,” ucap Agus.
Lebih lanjut, Agus menyebut kata kunci dari pemberantasan barang-barang impor ilegal adalah dengan penegakan hukum.
Baik Kemenperin dan Kemendag telah memetakan bagaimana barang-barang impor tersebut bisa masuk ke Indonesia.
“Kami berdua sudah memetakan bagaimana barang-barang impor itu bisa masuk ke Indonesia, itu sudah kami petakan, kami sudah tahu. Maka kata kuncinya adalah, kata kuncinya satgas yang nanti dipimpin oleh Pak Mendag, kata kunci berhasilnya adalah di penegakan hukum,” ujarnya.