Usai Prabowo-Megawati Bertemu, PDIP Jangan Aji Mumpung Minta Kursi Menteri


Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengakui pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, merupakan hal positif bagi kesejukan kehidupan politik ke depan. Tapi jangan jadi aji mumpung untuk PDIP gabung ke dalam kabinet.

Ia memuji, sikap negarawan yang dimiliki oleh Prabowo yang berkunjunga ke kediaman Megawati, terlihat rasa saling mengormatinya sangat tinggi serta menunjukkan besarnya peluang kerja sama posisi politik di antara keduanya.

“Sangat mungkin dari pertemuan kedua tokoh ini lahir kerja sama politik dan juga sinergi antara pemerintahan Prabowo Subianto dan PDIP partai politik terbesar di parlemen,” ujar Bawono kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Akan tetapi, Bawono mewanti-wanti, kerja sama politik antara pemerintahan Prabowo dan PDIP tidak harus melulu dimaknai dengan bergabung dalam kabinet.

“Kerja sama politik di DPR RI juga bisa menjadi alternatif bagi hal itu. Bisa dalam bentuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah,” katanya.

Justru, menurut dia, posisi PDIP yang tetap di luar pemerintahan juga merupakan hal positif dan harus dijaga.

“Karena, hal itu baik untuk pembelajaran kehidupan demokrasi di Indonesia ke depan, bahwa partai-partai politik juga harus siap untuk berada di luar pemerintahan apabila pasangan calon presiden dan wakil presiden mereka dukung di pemilihan presiden kalah tidak terpilih,” jelas Bawono.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri, Senin (7/4/2025) malam.

“Semalam memang ada pertemuan silaturahmi antara pak Prabowo dan bu Megawati di kediaman bu Megawati di Teuku Umar. Pertemuan silaturahmi dalam rangka hari raya idul fitri,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025) malam.

Dasco menegaskan, hubungan Prabowo dengan Megawati selama ini memang bersahabat dan baik-baik saja. Dengan begitu, pertemuan semalam merupakan pertemuan secara akrab dan kekeluargaan.

“Sehingga ya pertemuan semalem itu pertemuan kekeluargaan keakraban dan hangat, sehingga tak terasa waktu berjalan lumayan lama semalam dan banyak yang dibahas kedua tokoh ini,” tuturnya.

Hanya saja, Dasco tak mengungkap lebih jauh pembahasan apa yang dibicarakan kedua tokoh bangsa tersebut. Ia memastikan, pembicaraan itu terkait masa depan Indonesia ke depan.