Ototekno

Usai Prediksi Cuacanya Bikin Gaduh, Peneliti BRIN Minta Maaf

usai-prediksi-cuacanya-bikin-gaduh,-peneliti-brin-minta-maaf

Sabtu, 31 Des 2022 – 08:27 WIB

Erma Yulihastin Peneliti BRIN

Peneliti Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin (Foto: Linkedin/Erma Yulihastin)

Erma Yulihastin, ilmuwan klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) minta maaf karena telah membuat gaduh terkait isu “badai dahsyat” di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada 28 Desember 2022.

“Bahwa telah terjadi misinterpretasi publik mengenai istilah ‘badai dahsyat’ maka ini menjadi pelajaran berharga untuk saya sebagai periset agar memilih bahasa yang lebih tepat dan tidak menimbulkan makna ganda,” tulisnya di akun Facebook-nya, Jumat (30/12/2022).

“Oleh karena itu saya memohon maaf atas dampak terhadap pubik yang berada di luar kendali saya,” lanjut Erma.

Menurutnya, istilah “badai dahsyat” dipilih untuk menggantikan istilah ilmiah untuk dua jenis badai yang sedang berkecamuk di Laut Jawa (Mesoscale Convective Complex/MCC Storms) dan Samudera Hindia (Dereco/Skoll Line Storm). . Melakukan. . “Dan keduanya sudah bergerak mendekati wilayah Jabodetabek,” imbuhnya.

Berikut penjelasan lengkap saya mengenai latar belakang dan kronologis himbauan mengenai kewaspadaan terhadap potensi banjir Jabodetabek 2022-2023:https://t.co/TtwnsfeGA6

— Dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin) December 30, 2022

Namun, dia menjelaskan, badai yang dimaksud “bukan badai dalam pemahaman awam seperti halnya badai tornado karena tidak mungkin terbentuk tornado di wilayah Indonesia.”

Di luar itu, kata Erma, “Ada dua badai menurut ramalan SADEWA.”

“Yang hilang dari prakiraan bukan beratnya hujan, sehingga dampaknya tidak separah yang diharapkan,” tegasnya.

Sebelumnya, Erma memperkirakan banjir besar di Jabodetabek pada 28 Desember dengan kemungkinan hujan dan angin kencang. Berita tentang badai dahsyat dan tweetnya menjadi viral. BMKG kemudian merilis informasi resmi bahwa hasilnya bukan badai melainkan hujan lebat.

BRIN kemudian mengatakan komentar badai adalah pendapat pribadi seorang ilmuwan, meskipun pihaknya menghormati kebebasan berpendapat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button