News

Usai Surati Anak Buah, KSAD Dudung Tarik Lagi Ajudan Pribadi Anggota DPR Hillary Brigitta

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman akhirnya menarik kembali ajudan untuk anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut.

Sebelumnya Dudung sempat menyurati Pangkostad dan Danjen Kopassus untuk meminta tentara bintara menjadi ajudan pribadi Hillary.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid. Komisi sudah berbicara dan berkoordinasi dengan KSAD Dudung terkait permintaan yang tak biasa dilakukan oleh seorang anggota DPR.

“KSAD sampaikan pengamanan sementara ditarik dulu untuk dipelajari urgensinya,” kata Meutya kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).

Surat yang dikirimkan Hillary ke KSAD Dudung ternyata tanpa sepengetahuan Komisi I. Hillary juga tidak berkoordinasi dengan pimpinan Komisi I terkait surat permintaan pengamanan dari TNI.

Selama ini belum pernah seorang anggota DPR meminta pengamanan dari TNI. Apalagi untuk menjadi ajudan pribadi.

“Namun selaku Ketua Komisi I selama periode ini dan selama memimpin periode sebelumnya juga belum pernah menerima permintaan dari anggota Komisi I terkait hal itu. Jadi Mbak Hillary secara pribadi,” ujar Meutya.

Selain Komisi I, fraksi NasDem juga tidak mengetahui surat yang dikirimkan putri dari Bupati Kepulauan Talaud Elly Engelbert Lasut itu. NasDem bahkan menegur Hillary.

Sebelumnya, politikus Partai NasDem itu memberikan sejumlah alasan meminta pengawalan TNI. Sederet alasan itu karena tugas yang berat dan sensitif hingga belum menikah.

“Kalau ditanya kenapa, jujur saja saya harus mengakui, cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak. Keharusan untuk tugas luar, bertemu banyak orang, dan bertemu masyarakat sampai larut malam, serta mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat membuat ancaman dan rasa khawatir tidak terelakkan,” kata Hillary dalam akun instagramnya, Kamis (2/12/2021).

Merespons surat itu, muncul surat telegram KSAD Dudung dengan nomor ST/3274/2021 kepada Pangkostrad dan Danjen Kopassus. Isi surat itu meminta Pangkostrad dan Danjen Kopassus menyiapkan seorang Bintara berpangkat Sertu untuk menjadi ajudan pribadi Hillary.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button