Kanal

Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kunci untuk Dekat dengan Allah

Pendakwah dari Quantum Akhyar Institute Ustadz Adi Hidayat (UAH), mengungkapkan agama Islam memang memberikan banyak jalan yang dapat ditempuh oleh manusia untuk dekat dengan Allah Swt. Namun, ada dua jalan yang paling tidak mudah untuk ditempuh, yaitu sabar dan khusyuk. Di antara keduanya, yang paling berat adalah khusyuk dalam shalat.

Di dalam Alquran Allah Swt. kerap menegaskan bahwa Dia bersama orang-orang yang sabar. Innallaaha ma’ash shaabiriin, kesabaran merupakan jalan dan kunci untuk bisa dekat dengan Allah Swt. Namun, untuk bisa menjadi sabar ini pun tidak mudah.

“Kita akan selalu dihadapkan pada dua pilihan, terutama ketika menghadapi situasi yang paling tidak menyenangkan,” kata UAH mengutip laman Youtube Adi Hidayat Official, Kamis (12/1/2023).

UAH mencontohkan ketika pada suatu waktu kita kehilangan pekerjaan, entah karena terkena PHK atau tempat kerja mengalami kebakaran, sehingga kita tidak bisa lagi bekerja, maka pilihan kita hanya dua: sabar atau putus asa.

“Ketika kita berhasil menghadapinya dengan kesabaran, kita memiliki kesempatan untuk melupakan yang terjadi. Nah, inilah beda antara sabar dan khusyuk. Ketika kita bersabar sewaktu menghadapi ujian, kita pun dapat melupakan musibah atau ujian tersebut. Namun, dalam khusyuk, kita justru bisa mengingat apa saja, bahkan hal yang tidak penting sekalipun,” katanya.

Itulah sebabnya, dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa ketika kita sedang menghadapi masalah, maka langkah pertama adalah meminta pertolongan kepada Allah Swt. dan bersabar, baru kemudian setelah itu kita salat. Dan, salat tersebut menjadi sangat berat karena harus ada kekhusyukan di dalamnya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, sabar adalah kunci untuk bisa dekat dengan Allah Swt. Bahkan, sabar merupakan salam para malaikat yang ditujukan kepada orang-orang yang mendapatkan surga-Nya. Dalam surat ar-Ra’d, secara jelas diterangkan.

لٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ

“(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.

Nah, kesabaran tersebut adalah sikap mental, yang kita usaha menghadapi hal yang paling tidak menyenangkan dalam hidup dengan cara melupakannya dan menganggap semua kejadian tersebut adalah ketentuan Allah Swt. semata.

Pengaruh sikap ini tentu sangat luar biasa. Setidaknya, sikap tersebut dapat menjadikan manusia merasa tetap tenang, karena yakin bahwa kejadian tak menyenangkan tersebut sudah diatur oleh Allah Swt. Dan, Dia sendiri yang menentukan bahwa semuanya sanggup menghadapinya, sehingga kejadian-kejadian semacam itu tidak ditimpakan kepada orang lain.

Sebagaimana kematian yang sudah pasti akan menimpa setiap makhluk hidup, dalam Alquran Allah Swt. juga menegaskan bahwa semua makhluk hidup akan selalu diuji dengan kekurangan harta benda, kekhawatiran, dan sebagainya. Ujian-ujian tersebut, menurut Ustaz Adi Hidayat, diberikan dalam rangka menakar derajat kita sebelum kemudian ditingkatkan dan ditempatkan dalam kelompok yang sabar.

“Apabila kita memahami setiap musibah dalam kacamata yang seperti ini, maka tidak mungkin kita tidak bersabar karenanya. Sebab, kesabaran adalah kunci untuk dekat dengan Allah Swt., dan sekaligus didekati oleh-Nya,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button