Utamakan Bahan Baku Lokal untuk Program MBG, BGN Bakal Data Ibu Hamil, Menyusui dan Balita

Kamis, 31 Oktober 2024 – 21:41 WIB

(Foto: Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Dokumentasi: Antara/Lintang Budiyanti Prameswari)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyatakan, satuan pelayanan untuk program makan bergizi gratis (MBG), mengutamakan bahan baku lokal.

“Kami berharap satuan pelayanan akan mendapatkan bahan baku lokal yang bisa kami peroleh dari BUMDes, koperasi, atau UMKM dengan syarat layak e-katalog. Sehingga petaninya sendiri dikoordinir oleh koperasi, BUMDes, atau UMKM sehingga kami tidak meninggalkan peran lain,” tutur Dadan saat rapat kerja dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

Sementara untuk petani dan peternak, kata dia, nantinya akan dibina pihak Kementerian Pertanian (Kementan). Untuk nelayan akan dibina oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Advertisement

“Jika rantai pasok lokal tidak dapat terpenuhi maka rantai pasok nasional menurut kami, harus memenuhi itu tapi tetap ketika masuk ke satuan pelayanan, barangnya itu bekerja sama dengan koperasi atau BUMDes. Jadi kami ingin agar ini betul-betul menjadi roda penggerak pembangunan di daerah,” tegasnya.

Dadan menegaskan, Badan Gizi Nasional akan pro aktif dalam mendata ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di daerah. “Satuan pelayanan nanti akan melayani kurang lebih basis awalnya 3 ribu anak yang kemudian kami bisa tetapkan, misalnya anak-anak di daerah (Kabupaten) Ciampea, misalnya, lokasinya tinggal dikirim ke kami nanti kami akan kirimkan ke sekolah mana saja yang bisa dilayani,” ungkap dia.

Setelah ditentukan titiknya, lanjut dia, nantinya Dadan akan menurunkan tiga orang pegawai BGN termasuk ahli gizi untuk mengidentifikasi jumlah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Karena yang bisa kami tetapkan dari awal adalah data statis berbasis pola. Nah ibu hamil, ibu menyusui, anak balita tidak perlu mendaftar, tapi kami akan mendata di lokasi,” ujar Dadan

“Jadi kami akan pro aktif mencari ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita untuk melakukan intervensi makan bergizi setiap hari,” tambah dia.

Tak hanya itu, Dadan menyatakan nantinya untuk ibu hamil dan ibu menyusui, akan dikirimkan makanan yang sesuai dengan karakteristik apakah mereka memiliki masalah tertentu atau tidak.

“Nanti ibu hamil dan ibu menyusui harus tetap berkoordinasi dengan bidan desa dan juga dengan puskesmas. Anak balita kami kirimi makanan sendiri setiap hari setiap jam setengah 12 tapi tetap dipantau oleh tim PKK di posyandu,” tandasnya.
    

Topik

BERITA TERKAIT