Kanal

Vaksin COVID-19 Buatan India Disetujui WHO, Cocok untuk Negara Menengah, Ini Alasannya

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyetujui penggunaan Covaxin, vaksin COVID-19 buatan Bharat Biotech dari India. Vaksin ini dinggap cocok untuk negara menengah.

Melalui cuitan di Twitter, dilansir dari Reuters, tim penasehat teknis WHO menyatakan bahwa Covaxin sudah memenuhi standar WHO. Efikasi vaksin buatan India ini, cukup tinggi.

Selain itu, Covaxin cocok untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah, karena proses penyimpanan yang mudah. Di sisi lain, tim WHO menyimpulkan, belum ada data yang cukup untuk menilai keamanan atau kemanjuran Covaxin untuk ibu hamil.

Pihak Bharat Biotech mengajukan izin ke WHO pada Juli 2021. Baru Oktober 2021, tim panel ahli WHO bergerak untuk meneliti Covaxin. Mereka meminta data lebih banyak kepada Bharat Biotech.

Tim ahli WHO menyebutkan, Covaxin direkomendasikan untuk digunakan dalam dua dosis. Dengan interval dosis empat pekan, untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Selain itu, Covaxin cocok untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah, karena proses penyimpanan yang mudah. Di sisi lain, tim WHO menyimpulkan, belum ada data yang cukup untuk menilai keamanan atau kemanjuran Covaxin untuk ibu hamil.

Di India, Covaxin resmi dipakai sejak Januari lalu. Padahal kala itu, uji klinis fase ketiga masih berlangsung. Keputusan pemerintah India sempat menuai keceman sekaligus keresahan.

Managing Director Bharat Biotech, Krishna Ella mengatakan, vaksin COVID-19 Covaxin ini, dijamin aman. Pihak Bharat Biotech mengklaim, angka efikasi Covaxin mencapai 78 persen.

Saat ini, pemerintah India telah menyuntikkan lebih dari 105 juta dosis Covaxin. Sejauh ini, India memvaksinasi lebih dari 253 juta orang dengan vaksin COVID-19 dosis penuh. Dan, sekitar 653 juta orang telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.

Sejak awal, India digadang-gadang menjadi salah satu negara produsen vaksin dunia. Negeri Bollywood ini, memiliki kapasitas besar untuk memproduksi vaksin untuk penduduknya serta negara berkembang lainnya.

Sejatinya, sebagian besar vaksin yang beredar di dunia, secara historis berasal dari India. Bahkan, sebelum pandemi COVID-19, negara Asia Selatan itu memproduksi hingga sekitar 60 persen dari vaksin dunia dengan biaya yang relatif rendah.

“India telah menjadi pusat manufaktur vaksin… bahkan sebelum pandemi, dan karenanya harus menjadi mitra strategis dalam inokulasi global melawan COVID-19,” tulis analis JPMorgan dalam sebuah laporan bulan lalu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button