Penampilan gemilang bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk saat NEC Nijmegen bangkit dan menahan imbang juara bertahan PSV Eindhoven akhir pekan lalu, menuai banyak pujian. Bahkan, performa Verdonk menjadi topik hangat di acara Studio Voetbal di NOS, dengan beberapa pihak menilai ia layak berseragam PSV.
Michiel Kramer, striker RKC Waalwijk, yang hadir sebagai panelis, secara khusus memuji Verdonk.
“Saya rasa Verdonk adalah bek kiri yang komplet. Saya pernah bermain bersamanya saat ia masih muda. Serangannya bagus, fisiknya kuat, dan ia sangat terikat dengan bola. Saya selalu suka ketika seorang pemain, apalagi bek, bermain dengan semangat. Dia hampir tak terkalahkan dalam duel satu lawan satu. Kami hampir tidak melihat Bakayoko, selain golnya. Dia juga punya umpan yang bagus. Kita membicarakan Salah-Eddine. Saya pikir orang ini sedikit lebih komplet,” ujar Kramer.
Bahkan, Kramer menyarankan agar PSV merekrut Verdonk sebagai bek kiri mereka, menggantikan pemain Twente.
Rafael van der Vaart sependapat dengan analisis Kramer.
“Salah-Eddine tampil baik di lingkungan yang menyenangkan: Twente. Saya pikir Verdonk akan tampil lebih baik di level yang lebih tinggi,” kata Van der Vaart.
Selain Verdonk, nama mantan pemain NEC, Souffian El Karouani, juga disebut sebagai opsi bek kiri. Ibrahim Affelay juga melihat potensi El Karouani.
“Itu pemain yang akan saya datangkan lebih dulu. Ada label harga yang melekat padanya. Anda juga harus melihat apa yang Anda miliki dengan Dest, yang sebagian besar bermain di sisi kiri. Lalu Anda menghabiskan banyak uang untuk bek kiri, yang bermain di sana sementara. Jika Dest fit, Anda juga kembali dengan pemain yang harganya mahal,” jelas Affelay.
Diskusi ini menunjukkan bahwa Verdonk dan El Karouani menjadi kandidat kuat untuk mengisi posisi bek kiri di tim-tim besar Eredivisie.