Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing kebanggaan Indonesia mengucap rasa syukur atas prestasi membanggakan yang ia catatkan di Olimpiade 2024 Paris.
Veddriq sukses mencatatkan namanya sebagai atlet panjat tebing pertama dari Indonesia yang sukses meraih medali emas di ajang Olimpiade.
“Senang sekali, Alhamdulillah, terima kasih masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru tapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini dan saya pun bangga atas pencapaian ini,” kata Veddriq usai laga, mengutip keterangan resmi NOC Indonesia, Kamis (8/8/2024).
Tidak hanya mengungkapkan rasa syukur, Veddriq juga menekankan bahwa keberhasilannya tidak lepas dari kerja keras dan dukungan banyak pihak. Terutama, tim pelatih dan keluarga yang setia mendukungnya.
“Medali emas ini berkah dan ini juga merupakan kerja keras, usaha, dedikasi semua tim pelatih, atlet, teman keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan,” ujar jawara Piala Dunia panjat tebing nomor speed putra tahun 2021, 2022, dan 2023 itu.
Lebih dari itu, pretasi ini kata Veddriq juga sebagai kado istimewa untuk Republik Indonesia yang akan merayakan Hari Kemerdekaan ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.
“Ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun ke-79,” beber atlet berusia 27 tahun.
Veddriq sendiri mengunci medali emas setelah menang tipis atas wakil China Wu Peng di partai final.
Atlet asal Pontianak itu finis dengan catatan waktu 4,75 detik, terpaut 0.02 detik lebih cepat dari Wu Peng yang mencatatkan angka 4,77 detik.
Jalan terjal dilalui Veddriq sejak babak kualifikasi hingga perempat final yang dipertandingkan hari ini.
Di babak delapan besar itu, anak asuh Hendra Basir melesat dengan membukukan catatan waktu 4,88 detik. Sedangkan lawannya asal Prancis, Bassam Mawem finis di angka 5,26 detik saja.
Lolos ke babak semifinal, Veddriq mempertajam catatan waktunya ketika berhadapan dengan wakil Iran, Reza Ali Pour.
Veddriq pun sukses mencatatkan angka 4,78 detik untuk mengalahkan Reza yang membukukan waktu dengan selisih 0,06 detik saja alias 4,84 detik.
Sementara medali perunggu diamankan wakil Amerika serikat Sam Watson, yang memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 4,74 detik. Watson menumbangkan Reza Ali Pour yang finis dengan catatan waktu 4,88 detik.